Mohon tunggu...
Mirdayanti Amir
Mirdayanti Amir Mohon Tunggu... Guru - Mirdayanti

Seorang ibu, istri, guru dan kutu buku

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Maukah Anda Mengelola Uang Saya?

30 Agustus 2013   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:37 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya ini lagu lama yang diulang-ulang dengan nada berbeda. Dua hari lalu, jam 1 dinihari, saya terbangun karena ada SMS masuk. Isinya panjaaang.

Saya Rudhi Aditya, saya tinggal dan bekerja di Malaysia. Saya menikah dengan seorang warga Malaysia. Saya hidup dan bahagia dengan dia, tapi akhir-akhir ini rumah tangga kami mulai retak karena keluarga istri saya, dan saya tidak diizinkan pulang ke Indonesia. Jadi saya berencanamemindahkan sebagian harta saya ke Indonesia sebesar RM 2.000.000,- sebagai bekal masa depan saya di negara asal saya. Saya sudah tidak punya keluarga setelah bencana tsunami melanda Aceh. Apakah Anda mampu menerima dana untuk investasi dan menyimpannya sampai saya tiba di Indonesia, saya butuh orang terpercaya yang tidak akan pernah mengkhianati saya. Saya telah mengurus semua pengaturan tentang bagaimana dana tersebut akan tiba di Indonesia tanpa masalah. Kesepakatan ini 100% bebas masalah. Jika Anda siap membantu langsung balas SMS ini ke +60109547852, terimakasih.

Aneh kan ya, ada orang tidak mengenal saya, tiba-tiba saja mengirim SMS, jam 1 malam pulak, untuk menawarkan uangnya yang berjumlah sekitar 6 milyar rupiah agar saya kelola. Apa iya ada orang yang setotol anggapannya yang langsung percaya pada cerita ngibulnya itu. Kalau orang ini bisa menulis cerita ngibul sepanjang itu, mengapa dia tidak menulis cerpen saja, novel atau skenario sinetron sekalian. Mengapa memilih mengirim SMS ke saya yang tidak dikenalnya sedikitpun.

Ada berapa jenis cerita ngibul begini yang pernah masuk ke ponsel Anda ? Ada yang ngaku mama atau papa sayauntuk minta pulsa. Padahal saya memanggil orang tua saya Ayah dan Ibu, dan mereka juga sudah meninggal keduanya. Tapi model mama-papa minta pulsa iniada juga teman saya yang jadi korban. Dia terima SMS, “ Papa di kantor polisi, tolong kirim pulsa Rp 20.000,- ke nomor ini”. Teman ini yang kebetulan memang memiliki Papa, langsung keluar rumah, beli pulsa untuk nomor tsb. Kemudian setelah terkirim, nomor tsb tidak aktif. Dia telepon no HP Papanya yang biasa, Papanya malah marah-marah,” Percuma ya, Papa kuliahkan kamu sampai sarjana, kok segitu begonya...” Sudahlah duit hilang Rp 20.000,- dikatai bego pula..

Yang mengatakan saya menang undian ini itu juga tidakterhitung banyaknya. Ada lagi yang mengatakan diumumkan di stasiun TV anu tadi malam jam 23.30. Walaupun saya jarang nonton TV sampai jam segitu, pasti ada dong pemberitahuan secara resmi pada saya, bukannya cuma kirim SMS jam 3 dinihari. Ada lagi yang tiba-tiba bilang, “Kirim uangnya ke nomor rekening ini ya...”Atau: “ Bu, harga tanah itu sudah sepakat dengan suami Anda, pembayarannya kirim saja ke nomor rekening ini..” Adduuuh...memang ada ya di Indonesia korban yang setolol itu? Ada teman yang dikatakan diterima diperusahakan anu, ada teman yang dikatakan terpilih untuk penataran anu, tapi semua ada ujungnya, kirim duit dulu untuk administrasi. Hadeeh..

Dari pengamatan saya, nama yang harus dihubungi, misal kepala cabang ini..itu tsb, biasanya bergelar Drs, Ir, pakai H (Haji) dan namanya biasanya nama baik-baik. Hidayat, Gunawan, begitulah...Tidak pernah nama model barat, macam Jimmy, Albert dan sejenisnya. Kalau ada orang yang mau mendalami semua model penipuan via SMS ini, dilengkapi data yang benar, saya kira bisa jadi satu skripsi atau tesis.

Saya duluuu pernah iseng menghubungi setelah diberitahu nomor ponse saya terpilih jadi pemenang sesutu. Saya pakai telepon kantor. Mereka bertanya” Kok ga pake no HP bu?” “ Oh, pulsa saya kebetulan habis.” Terus setelah basa-basi ini itu, ujungnya nanya, no rekening saya berapa, di bank apa. Karena capek, saya katakan, “ Saya gak tolol untuk melayani penipuan ini mas..” Tau gak abis itu dia bilang apa, “ Memang tolol, udah tau penipuan, masih mau aja buang duit nelpon kesini..!”

Atau kerjaan begini memang menguntungkan ya? Dengan modal sangat minim, dapat untung berliat-lipat. Ingin sekali tahu seperti apa kehidupan mereka. Tidak pernahkah mereka ditimpa kesialan akibat balasan kerjaan haram mereka ini ? Saya yakin besok-besok akan ada model SMS lain lagi, lain lagi, yang ujung-ujungnya penipuan lagi. Atau ada diantara Anda yang sudah merangkum semua model penipuan via ponsel ini?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun