Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Une Memoire de Ragunan

27 Juli 2017   08:53 Diperbarui: 27 Juli 2017   08:59 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PMR SMAN 28/Kredit Foto: Twitter PMR SMAN 28.

Orientasi

18 Juli 1983

Hari pertama aku secara resmi menginjakkan kaki di SMAN 28. Minggu pertama adalah masa orientasi. Kami anak-anak kelas satu masih memakai seragam SMP masing-masing. Aku tergabung di kelas 1-2.  Sebetulnya orang pertama yang menjadi kenalanku adalah Darmadi di luar  teman SMP-ku yang tidak terlalu banyak berminat ke sekolah ini. Agak urakan, bawel, namun ramah, hingga cepat akrab dengan aku. Sayangnya ia masuk ke kelas 1-1.

Di kelas 1-2 aku sebangku dengan HJ Sulastomo. Berlawanan dengan Darmadi,  Sulas demikian panggilannya begitu apik. Ia mengenakan kacamata dan rambutnya juga tertata rapi menandakan ia punya kebiasaan baik.  Mungkin kebiasaan ini  karena didikan sekolahnya dulu. Sulas adalah tamatan sebuah SMP Katolik di bilangan Pasarminggu. Ia termasuk pendiam. HJ itu katanya nama baptis dan depannya Hilarius Julius Sulastomo.

Kami duduk di bangku baris kedua. Di bagian depan duduk Mila Handayani dan  Suci Melati. Yang pertama, Mila  anaknya cepat akrab dengan teman-teman sekelasnya dan enak diajak bicara. Badannya lebih tinggi dari saya dan ia ceriah.  Yang kedua Suci sangat pendiam dan pemalu. Badannya agak gemuk. Namun aku suka potongan rambut  sebahu  dan unik dan terlebih lagi senyumnya. Bagi aku sikapnya justru menarik.

Sewaktu istirahat aku dan Sulas bertemu dua siswi dari kelas 1-4.  Menariknya mereka adalah Dwi  Hernawati sama-sama dari SMP 115 dan Karina teman SMP-nya Sulas. Kebetulan? Tak banyak yang diobrolkan kecuali kesepakatan bahwa kami berempat bergabung dengan PMR. 

21  Juli 1983

Wali kelas namanya Pak Hartoyo.  Ia guru Bahasa Indonesia. Katanya ia tinggal di Kampung Slipi, Jakarta Barat.  Ketua kelas namanya Rachmat  dan wakilnya Herman  Sitorus. Bendahara Santi. Sekretaris kelas ada dua, yang pertama  Rosa Amalia dan yang kedua Mila Handayani.  Rachmat itu orangnya terkesan pendiam.  Sementara Herman pemberani.  Santi itu mirip laki-laki.  Kalau Rosa sedikit pemalu dan Mila terbuka.

Jumlah murid 1-2 sekitar 45-an orang dan hanya 12 orang perempuan. Aku tidak tahu mengapa jumlah anak perempuan di SMA bisa sedikit. Mungkin pada lari ke SMEA, Seingat aku jumlah murid perempuan waktu aku SMP lebih banyak. Kelasku menjadi berisik kalau tidak ada guru.

26 Juli 1983

Mulai nyaman dengan teman sekelasku. Ikut sayembara mengarang.  Ada dua orang di kelasku yang ikut. Selain aku, ada yang namanya Ikhlasul. Ia memang jago mengarang. Ceritanya cenderung sedih dan sosial kemasyarakatan. Sementara aku lebih cerita fantasi fiksi ilmiah. Aku mengirim dua cerpen. Satu di antara berjudul Robot.  Tulisan tanganku sebetulnya tidak bagus. Tetapi nekat juga mengirim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun