Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Koloni (46)

16 Juni 2017   16:38 Diperbarui: 16 Juni 2017   16:42 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by irvan sjafari


Segmen Empat

Persaudaraan Serangga

EMPAT PULUH ENAM

Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung, Waktu Tidak Diketahui

Cerita Nanda Ardyas

Seminggu ini  membantu keluarga Alif di pernikahan Frisca. Suaminya  Brata Whardana, seorang staf pengajar di ITB.  Mereka tinggal di tempat kami karena tidak ada siapa-siapa.  Ditambah tugas, aku baru tidur nyenyak kemarin sejak pukul sembilan malam. Subuh dibangunkan dengan ketukan oleh Frisca: ada tugas dari Nana Nugraha:  ke bandara.  Mandi sebentar, lalu aku melesat ke bandara.

Kompi pertama tentara Indonesia yang ditugaskan di perbatasan Thailand tiba di Bandung. Mereka mendarat di Lapangan Udara Husein Sastranegara dari Kuala Lumpur. Mereka pasukan marinir dipimpin Kapten Eduardus Aryono.  Hanya enam puluh personil yang kembali dari seratus dua puluh orang. 

Letnan Kolonel Ahmady memeluk pria yang sudah dianggap adiknya itu.  Hampir sepuluh tahun mereka tidak bertemu.  Komandan pasukan itu sebetulnya Mayor Yudi Sadikin.  Namun dia gugur dalam suatu pertempuran di Pantai Pattaya melawan pasukan “Djengiz Khan” Kaul bersama empat lima tentaranya dan lebih dari dua ratus tentara Thailand dan lima puluh serdadu Malaysia.  Pertempuran yang membuat pasukan Kaul mengundurkan diri.  

Yudi Sadikin dan empat puluh lima anak buahnya dimakamkan di Thailand atas permintaan negara itu dan imbalan keluarga mereka jadi warga kehormatan Thailand,  bebas keluar masuk negeri itu, apalagi hanya untuk keperluan   ziarah.

Kang Ahmady demikian aku memanggilnya mengamati tentara Marinir yang datang.  Dia kini berpangkat Letnan Kolonel. Dia melihat seorang serdadu berambut keriting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun