Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengalahkan "ingin", Mendahulukan "butuh"

20 Juni 2017   18:35 Diperbarui: 20 Juli 2017   17:33 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kehidupan di masa sekarang memang kaum muda khususnya sering kalah oleh "rasa ingin" daripada apa yang "dibutuhkan". Tantangan untuk mengalahkan hasrat hedonisme menjadi hal yang sulit. Rasa gengsi untuk menaikan gengsi individu, serta budaya pamer menjadi godaan. Saya sebagai seorang mahasiswa yang hidup di lingkungan yang mayoritas demikian menghadapi hal ini. Antara memenuhi kebutuhan, ataukah keinginan?. Sebagai seorang yang mengandalkan pendidikan, serta hidup yang masih ditopang oleh seorang ibu yang harus bekerja keras untuk saya, saya harus mampu mengalahkan rasa ingin, dan memprioritaskan kebutuhan saya. Pendidikan merupakan prioritas utama saya saat ini. Tidak mau mengecewakan ibu saya yang sudah bekerja keras membanting tulang untuk membiayai hidup dan kuliah saya menjadi motivasi dan pengingat bagi saya ketika saya menghadapi rasa untuk menaikan gengsi hidup. Tapi bukan berarti saya sama sekali tidak bisa menikmati kehidupan muda saya. Saya akan menghadiahi diri saya sendiri dengan makan super enak (anak kos terdeteksi wkwkwk) ketika saya berhasil menggapai target, baik itu memenangkan perlombaan, atau pun karena nilai-nilai saya bagus. Ini sekaligus motivasi untuk meng-upgrade kualitas akademik dan non-akademik saya. 

Kunci utama untuk mengalahkan "ingin", serta mendahulukan "butuh" bagi saya adalah dengan menemukan motivasi. Buat target yang nantinya bila tercapai akan saya reward diri saya sendiri. Ingat orang tua, ingat keluarga, ingat masa depan. Kamu manusia, kan? jadi kamu yang menentukan masa depanmu akan seperti apa. 

well, tulisan saya yang ini tidak akan panjang-panjang. Karena pada dasarnya saya mengetahui bahwa orang-orang seperti kita ini punya kecenderungan malas untuk membaca. 

Sekian dulu berbagi opini dari saya. Ayo, temukan motivasimu, kalahkan gengsi, utamakan kebutuhan! Semoga kita sukses menjalankan prioritas kita. Be Genius, Be Wise :) 

NOTE: motivasi tambahan buat anak-anak kos yang benar-benar anak kos hehehehe... mau mengutamakan gengsi? siap-siap nggak bisa makan ya di akhir bulan :D 

mau makin jenius? nih, ada referensi web buat teman-teman yang terkasih. Check this -> www.jenius.com 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun