Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Media Sosial Bisa Ciptakan Anti Sosial

25 September 2014   19:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:32 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411623507195093569

[caption id="attachment_361599" align="aligncenter" width="700" caption="Sumber ilustrasi (Http://reformedchristianhomeschooling.files.wordpress.com) "][/caption]

Oleh: J. Haryadi

Lahirnya media sosial seperti Facebook, Twitter, Google+ dan Blackberry Messenger (BBM) membuat banyak orang bisa terkoneksi satu dengan lainnya dengan mudah, meskipun mereka berada dalam jarak yang berjauhan. Berkat media sosial ini sudah banyak orang yang bisa bertemu dengan teman atau keluarga yang sudah berpisah puluhan tahun lamanya.

Akibat pesatnya kemajuan perangkat telekomunikasi, peran media sosial justru semakin meningkat pula. Pola hidup manusia pun ikut berubah, sehingga alat komunikasi seperti HP, tablet dan laptop seolah-olah tidak bisa jauh dari tangan manusia. Hampir setiap saat mereka mengubah status, mulai dari bangun pagi sampai menjelang tidur malam, gadget sudah menjadi bagian dari hidup mereka yang sulit dipisahkan.

Sekarang kita bisa melihat betapa komunikasi secara fisik, face to face, sudah mulai ditinggalkan. Sekedar contoh, ketika anggota sebuah keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga, masing-masing anggota keluarga asik dengan HP-nya masing-masing (lihat ilustrasi gambar). Mereka sibuk berkomunkiasi dengan teman atau koleganya di dunia maya. Ironinya, orang yang berada di dekatnya justru diabaikan dan tidak diajak bicara.

Fenomena ini juga bisa kita lihat ketika kita sedang berada dalam kendaraan umum seperti kereta api,  angkutan kota atau bus. Hampir semua penumpang sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Dunia maya seakan begitu menggoda mengalahkan kehidupan dunia nyata. Keasyikan berkomunikasi melalui dunia maya sampai mengabaikan bersosialisasi di kehidupan nyata.

Banyak orang yang lebih asyik menyendiri daripada berkumpul bersama keluarga atau temannya di dunia nyata. Ada yang menyendiri di dalam kamarnya. Ada juga yang pergi ke tempat sepi, misalnya di taman, lalu asyik bercengkrama dengan rekannya di dunia maya melalui jejaring sosial. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita semua, jangan sampai dunia maya mengalahkan dunia nyata. Seharusnya media sosial bisa melengkapi pergaulan di dunia nyata, bukan justru mengalahkannya sehingga kita menjadi makhluk yang anti sosial di dunia nyata.

***

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun