Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kesaktian Rastra

6 Juni 2017   20:28 Diperbarui: 6 Juni 2017   21:15 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kesaktian” Rastra

Ditengah Badai Krisis Global 1998 dan 2008

*) Julkhaidar Romadhon

Kita semua pasti ingat dengan krisis ekonomi global tahun 1998 dan 2008. Mendengar kata-kata krisis tentu membuat trauma bangsa ini. Krisis yang memporak porandakan perekonomian negara-negara dunia tidak terkecuali di Indonesia. Namun, kita semua bisa melewatinya. Bahkan perekonomian justru tumbuh dikarenakan strategi kebijakan yang tepat diambil pemerintah pada waktu itu.

Rastra yang dahulu dikenal dengan istilah Raskin lahir ketika krisis melanda negeri ini pada tahun 1998. Krisis yang memporak-porandakan bangsa ini benar-benar dahsyat, bagaikan kombinasi angin topan tornado yang bercampur tsunami. Dimana pada tahun tersebut, berbarengan dengan krisis moneter, meningkatnya suhu politik dan kemarau panjang. Serta potensi bahaya kelaparan yang dapat memicu keruruhan sosial sudah berada di depan mata.

Untuk mengatasi krisis pangan, serta menghindari kemungkinan terjadinya krisis sosial, maka pemerintah mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi pangan bagi masyarakat melalui Operasi Pasar Khusus (OPK). Ternyata, langkah yang diambil pemerintah waktu itu sangatlah tepat. Program pemberian subsidi pangan ini, seiring berjalannya waktu sangat efektif meringankan beban pengeluaran masyarakat. Dikarenakan, banyaknya masyarakat umum yang membutuhkan, maka pada tahun 2002 sampai dengan sekarang program tersebut sedikit dimodifikasi dengan menerapkan system targeting, yaitu membatasi sasaran dengan hanya membantu kebutuhan pangan bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) saja.

Lantas pertanyaannya, mengapa program Rastra pada tahun 2017 ini mau digantikan dengan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).... ? kurang “saktikah” rastra ketika dia membantu pemerintah melewati badai krisis super dahsyat pada tahun 1998.... ? apakah orang-orang di pemerintahan sekarang belum tahu sejarah lahirnya rastra pada waktu itu... ? belum cukupkah bukti bahwa program rastra benar-benar sakti membantu bangkitnya perekonomian bangsa pada saat itu... ?

Baik.., untuk meyakinkan bahwa program rastra benar-benar ampuh, saya contohkan bukti lanjutan yang dapat menguatkan argumen tersebut, sehingga terbukalah cakrawala berpikir para pemangku kepentingan dalam mengambil kebijakan yang lebih tepat ke depannya.

Ancaman Krisis Global Tahun 2008

Masih ingatkah kita, ketika krisis global kembali terjadi 10 tahun kemudian di tahun 2008. Krisis tersebut bermula di negara Amerika Serikat. Krisis ekonomi menghantam perekonomian negara penganut mekanisme pasar ini, sehingga ambruk akibat dorongan konsumsi yang sangat tinggi. Lantas bagaimana dengan Indonesia... ? Republik Indonesia yang kita cintai ini juga ikut terkena imbasnya. Krisis mengakibatkan para investor asing menarik dananya secara besar-besaran dari indonesia, hingga mengakibatkan jatuhnya nilai mata uang rupiah.

Aliran dana asing yang masuk digunakan pemerintah untuk pembangunan ekonomi, serta swasta untuk menjalankan operasional perusahaan. Jika dana tersebut ditarik, artinya roda perekonomian terganggu serta perusahaan banyak yang berhenti beroperasi. Dampaknya, tentu saja terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara besar-besaran di dalam negeri dan mengakibatkan bertambahnya pengangguran. Keadaan ini semakin diperparah dengan kedatangan tenaga kerja kita dari luar sana, dimana negara tempat dia bekerja juga turut merasakan dampak krisis ekonomi global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun