Mohon tunggu...
Juli Trisna Aisyah Sinaga
Juli Trisna Aisyah Sinaga Mohon Tunggu... -

Rahasia sebuah keberhasilan adalah selalu mengingat bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda pikirkan (Ary G.A.)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Istana Kadriah, Tempat Bersejarah di Pontianak

27 November 2014   05:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_378466" align="aligncenter" width="691" caption="Istana Kadriah Di Pontianak"][/caption]

Pada hari Senin (10/11/2014) aku dan beberapa teman training yaitu Yetty, Yuli, Yeni, Teh Roro, Teh Meli, Kang Tri dan Kang Taufan menapaki kota Pontianak dan tempat bersejarah yang ada disana. Tepat pukul 15.42, langkah kami pun terhenti pada sebuah tempat bersejarah yakni Istana Kadriah Kesultanan Pontianak.

Istana Kadriah terletak di Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Istana ini didirikan oleh Sultan pertama Pontianak yaitu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada tahun 1771 M/1185 H dan berada di dekat pertemuan tiga sungai yaitu Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar. Secara historis, Istana Kadriah ini mulai dibangun pada tahun 1771 M dan baru selesai pada tahun 1778 M.

Istana ini berukuran 60 x 25 meter yang terbuat dari kayu pilihan. Di sisi depan istana, terdapat meriam kuno buatan Portugis dan Perancis. Dari halaman depan istana terdapat anjungan, yaitu ruangan yang menjorok ke depan dan biasanya digunakan sultan sebagai tempat istirahat untuk menikmati keindahan panorama Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Selain itu juga terdapat sebuah genta yang dulunya berfungsi sebagai alat penanda marabahaya.

[caption id="attachment_378467" align="aligncenter" width="622" caption="Meriam Kuno Yang Berada Di Depan Istana"]

1417014689786330376
1417014689786330376
[/caption]

Di samping kanan anjungan, terdapat sebuah tangga yang menghubungkan teras istana dengan anjungan. Di atas pintu utama istana, terdapat hiasan mahkota serta tiga ornamen bulan dan bintang sebagai tanda bahwa Kesultanan Pontianak merupakan Kesultanan Islam. Balai pertemuan yang ada di Istana (sering juga disebut dengan “Balairung”) didominasi oleh warna kuning yang dalam tradisi Melayu melambangkan kewibawaan dan ketinggian budi pekerti. Ruang ini biasanya dijadikan tempat melakukan upacara keagamaan dan menerima tamu. Tak hanya itu, di Balairung ini kita juga dapat melihat foto-foto Sultan Pontianak, lambang kesultanan, lampu hias, kipas angin, serta singgasana sultan dan permaisuri.

[caption id="attachment_378469" align="aligncenter" width="400" caption="Ornamen Bulan Bintang Pada Pintu Utama Istana"]

14170150151180438120
14170150151180438120
[/caption]

Di sebelah kanan dan kiri ruang utama terdapat 6 kamar berukuran 4 x 3,5 meter dimana salah satunya merupakan kamar tidur sultan. Sedangkan kamar-kamar lainnya dahulunya dijadikan sebagai ruang makan dan kamar mandi. Di belakang ruang istana terdapat sebuah ruangan yang cukup besar. Di ruangan ini terdapat benda-benda warisan Kesultanan Pontianak, seperti senjata, pakaian sultan dan permaisurinya, koleksi benda-benda bersejarah yang cukup lengkap, beragam perhiasan yang digunakan secara turun temurun, benda-benda kuno, barang pecah belah dan juga arca-arca. Istana ini juga masih menyimpan berbagai macam benda peninggalan seperti Kaca Pecah Seribu, Al-Quran tulisan tangan, dan salasilah keturunan Sultan Pontianak.

Istana Kadriah merupakan cikal-bakal lahirnya Kota Pontianak. Letaknya berada di dekat pusat Kota Pontianak dan dapat dijangkau melalui jalur sungai dan jalur darat. Bila memilih jalur sungai, maka dapat diakses dengan menggunakan sampan atau speed boat dari Pelabuhan Senghie. Bila memilih jalur darat, maka dapat diakses dengan bus yang melewati jembatan Sungai Kapuas atau mobil pribadi. Selain itu, di sekitar kawasan Istana Kadriah juga terdapat fasilitas seperti restoran terapung, warung makan, pramuwisata, kios wartel, voucher isi ulang pulsa, sentra cinderamata, serta persewaan sampan dan speed boat untuk mengelilingi kawasan istana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun