Hari Kamis kemarin, saya pesan grab car. Terus masuk notifikasi kalau sudah ada armada yang menerima pesanan saya. Begitu saya klik, muncul informasi mengenai armada dan pengemudinya, berikut foto pengemudinya. Begitu melihat fotonya, saya langsung teringat salah satu putra mantan presiden RI.Â
"Wah, jangan-jangan ini si Bais nih. Lagi nyamar jadi supir grab. Mau jadi presiden di 2019 nanti," canda saya ke salah satu teman saya di lapangan badminton.
"Ntar di dalam mobil, ada kameranya, eh terus, besok muncul di tivi deh," lanjut saya disambut tawa teman-teman lainnya.
Apa mau dikata karena hujan deras dan macet, Bais KW ini meminta saya untuk membatalkan pesanan saya. Ternyata begini rasanya di-PHP-in. Nggak jadi deh masuk tivi.
Sekarang masih tahun 2017, tapi pembicaraan mengenai calon presiden di 2019 sudah berhembus sangat kencang. Entah apa lagi kelakuan para calon presiden mendatang nanti.
Siapkan dirimu, siapa tahu, saat kamu menunggu ojek online pesananmu, tiba-tiba pangeran berkuda dari Hambelang datang menjemputmu, mengantarmu sampai tujuan, gratis, ekstra kiss bye.
Siapa tahu, saat kamu makan di warung tegal kesukaanmu, tiba-tiba bos besar pertelevisian yang kebelet menjadi presiden, duduk di sebelahmu, mengeluarkan bekal bawaannya, tersenyum sekilas kepadamu, dan tersenyum lebar kepada kamera awak media miliknya sendiri.
Jangan kaget, jika nanti sang mantan yang hobi mengeluarkan album itu kembali berdendang di media sosial, khususnya twitter. 'Pilihlah aku jadi presiden, yang lain belum tentu setia. Jadi pilihlah aku!' Dan rakyat diajak berdendang hingga lupa mengenai pembangunan.
Sementara yang satu itu, yang kurus itu, selalu saja menjawab dan melakukan yang itu-itu saja. "Kerja, kerja,kerja!"
Doa saya, di 2019 nanti, seluruh rakyat Indonesia dalam kondisi sehat jiwa dan raganya untuk memilih pemimpin negara yang akan membawa Indonesia semakin maju di mata rakyatnya dan di mata dunia.
