Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kursi SBY Digoyang Isu KLB, Siapa yang Layak Penggantinya?

16 Juni 2019   00:10 Diperbarui: 16 Juni 2019   00:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBY (Grandyos Zafna/detikcom)

Beberapa waktu lalu, ada konferensi pers dari politisi senior partai Demokrat mengenai dampak anjloknya suara Demokrat sewaktu pemilu 2019 kemarin. Beberapa pihak ditunjuk sebagai pemicu anjloknya suara partai Demokrat.

Baru-baru ini, timbul lagi isu Kongres Luar Biasa (KLB) partai Demokrat yang dihembuskan sebagian pihak. Tentu kita bertanya-tanya, siapa yang layak menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?.

Isu KLB itu bermula dari senior partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), termasuk Max Sopacua menggelar konferensi pers menyikapi situasi politik terkini dari partai berlambang mirip logo mercy itu.  Termasuk soal merosotnya suara partai Demokrat di Pileg 2019. Saat konferensi pers, GMPPD juga mengeluarkan pernyataan tertulis. Dalam rilis persnya sempat disinggung soal KLB, meski tidak disampaikan secara langsung (detik.com, 15/6/2019).

Siapa penggantinya? 

Kita berandai-andai dan merenungkan bila KLB benar-benar dilakukan, siapa pengganti yang cocok untuk SBY?. Sudah pasti kita menjawab Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memang dipersiapkan untuk menjadi politisi hebat Demokrat dan negeri ini. Bayangkan saja, AHY pensiun dini dari TNI, semua itu karena kader dan ayahnya ingin AHY jadi politisi. Lihat saja, beberapa bulan mundur dari TNI, AHY sudah ikut dalam kontestasi pilkada DKI Jakarta.

Saya mencermati itu sebagai bentuk manuver ketika AHY bisa menjadi Gubernur, maka dipersiapkan pada 2019 ini menjadi calon Presiden atau wakil Presiden. AHY itu dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya Pak SBY. Kita sudah bisa membaca itu dengan sangat gamblang.

Dan, hangat pula bahwa AHY ingin dijadikan wakil Presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 kemarin, namun kemungkinan tidak timbul kesepakatan di tubuh koalisi BPN membuatnya tidak jadi wakil Presiden Prabowo Subianto.

Kita tentu sudah membaca manuver itu. Kita sebagai masyarakat awam pun sudah tahu arah politik AHY dan Demokrat. Semuanya berujung pada agar AHY bisa menjadi pengganti ayahnya menjadi Presiden kelak.

Tak masalah memang mengenai hal itu. Terkait dengan digoyangnya kursi Ketum Demokrat yaitu SBY, layak bila AHY menggantikannya, karena beliau anak dari SBY yang memang punya kapasitas, kecerdasan dan keahlian memimpin partai.

Tetapi, bagi saya untuk saat ini, AHY perlu banyak dibina lagi karena masih baru di dunia politik. Takutnya, karena belum matang berpolitik, ketika AHY memimpin Demokrat baru beberapa tahun, langsung digoyang lagi karena tidak berhasil mendongkrak suara Demokrat di pemilu.

Jadi, biar saja dulu Demokrat dipimpin Pak SBY beberapa tahun ini dan selanjutnya AHY yang menggantikan beliau.  Semua itu agar beliau semakin matang ditempah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun