Aku berdiri setegap tiang
kepalan tanganku memegang harapan.
Apakah kau bendera merah putih,
yang kukenal selama ini?
Ku kenakan topi ini untuk hormat padamu saban hari.
Sudikah kau menyimak makna kedip mataku?
Kakiku terendam banjir saat tunduk di depanmu.
Topiku patah dan kau tak bergeming, pun mengucap bela sungkawa padaku.
Wahai bendera, di mana kau sembunyikan harapanku?
Hanya dengan seragam ini?
Tidak. Kau tinggi, dan aku kau lindungi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!