Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Topiku Patah

11 Juli 2017   11:52 Diperbarui: 11 Juli 2017   12:00 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Topi Patah, sumber: ig kedai_filosofi

Aku berdiri setegap tiang

kepalan tanganku memegang harapan.

Apakah kau bendera merah putih,

yang kukenal selama ini?

Ku kenakan topi ini untuk hormat padamu saban hari.

Sudikah kau menyimak makna kedip mataku?

Kakiku terendam banjir saat tunduk di depanmu.

Topiku patah dan kau tak bergeming, pun mengucap bela sungkawa padaku.

Wahai bendera, di mana kau sembunyikan harapanku?

Hanya dengan seragam ini?

Tidak. Kau tinggi, dan aku kau lindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun