Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teater Perdikan: Mencari Buah Simalakama

27 April 2017   09:06 Diperbarui: 27 April 2017   18:00 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya akan mencoba membahas pementasan teater perdikan semalam (26/4/17). Pemenasan tersebut berjudul “mencari buah simalakama” yang merupakan karya Shimon HT, Fajar Suharno, Landung Simatupang dan disutradari oleh Drs. Suharyoso SK. Pertunjukan dimulai pukul 8 malam di concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dan berakhir sekitar pukul 10 lebih 15 menit. 

Suasana pertunjukan cukup khusuk untuk pertunjukan teater. Berbagai lapisan masyarakat datang untuk menyasikan pementasan tersebut yang sebelumnya banyak diceritakan mengenai gejolak keadaan indonesia. Dan pengangkatan judul juga cukup menarik karena sejatinya simalakama adalah buah yang ingin dihindari oleh semua orang karena bisa menimbulkan bencana, namun kelompok teater ini malah ingin mencari buah “sial” tersebut.

Malam itu, saya melihat ada beberapa tokoh ulama, sastrawan, dan budayawan Jogja. Sempat duduk disamping mas Andy WS, yang pada tanggal 29 april ini akan mementaskan pertunjukan teater di kudus (djarum fondation) dengan judul “Energi Bangun Pagi”. kemudian dibelakang saya nampak Emha Ainun Najib yang juga mempelopori berdirinya teater perdikan yang sudah lama vacum. Disampingnya juga ada Iman budi santosa yang baru saja menerbitkan buku berjudul “Suta Naya, Dhadap Waru”.

Ada beberapa katogori harga tiket yang disediakan. Karena saya hanya membawa uang pas-pasan jadi saya memutuskan untuk membeli tiket lesehan (duduk paling depan tapi tidak dapat tempat duduk). harga tiket bermacam-macam dari yang termurah 20 ribu hingga ratusan ribu.

Jalan Pementasan

Ketika pembawa acara mulai berbicara, semua penonton hening. Menandakan pementasan teater siap disajikan. Cukup mengejutkan karena ketika tirai panggung dibuka, penonton disuguhi settingan yang mewah dan diiringi dua orang yang satu merangkap sebagai dalan dan kemudian diikuti riuhnya pemain yang memadati panggung. Dari pertunjukan awal maka sudah bisa disimpulkan bahwa pementasan ini mengangkat tokoh-tokoh wayang karena ada dalang disana.

Dalan tersebut yang akan membawa alur jalannya cerita pementasan. Yang mengatur wayang (pemain) pementasan “mencari buah sialakama”. tokoh sentral yang saya ingat adalah Arjuna, Hanoman, tokoh punakawan, kresna, dewi sambadra dan parikesit. Mulanya saya cukup bingung dengan tokoh yang ditampilkan karena saya tidak memahami betul karakter tokoh pewayangan. Dialog yang disampaikan juga cukup sulit dicerna karena banyak menggunakan logat bahasa jawa. Namun secara alur cerita masih bisa dinikmati.

Seiring berjalannya pertunjukan, banyak pesan yang disampaikan para pemain tentang kegelisahannya terhadap negara hastinapura. Menghadapi carut marutnya kerajaan yang dipimpin, Arjuna akhirnya melakukan ritual semedi dan dalam pencarian keheningannya ia mendapat petunjuk dari Dewa untuk mencari buah simalakama.

Kemudian Arjuna memerintahkan kepada Semar yang seta mendampingi Arjuna untuk mencari buah simalakama. Setelah mendapatkan perintah tersebut Semar mengajak anak-anaknya (bagong, petruk, gareng) untuk bersama-sama mencari buah tersebut. Dengan kebingunan menentukan jalan kemana mencari buah simalakama, tokoh punakawan yang jenaka membawakan adaegan dengan cukup “gerr”. 

Hingga pada akhirnya mereka bertemu hanoman disebuah hutan belantara, dan meminta bantuan untuk mencari buah simalakama. Karena hanoman juga merasakan kegelisahan tentang carut marutnya negara hastinapura ia bersedia membantu punakawan. Setalah beberapa waktu tidak mengetahui keberadaan buah simalakama, akhirnya hanoman memutuskan untuk meminta bantuan dari para dewa. Dan ketika tiba di kahyangan, dewa menjelaskan mengenai sebab musabab kekacauan di negaranya. 

Dengan kerendahan hati, dewa menyerahkan buah simalakama kepada hanoman yang nanti akan diserahkan kepada punakawan. Kemudian anoman turun ke nusantara. Disana berkumpul harjuna, dewi sembadra, kresna dan punakawan. Kemudian juga muncul tokoh parikesit yang pada akhirnya menerima buah simalakama untuk nantinya dijadikan pegangan saat memimpin kerajaan hastinapura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun