Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Mudah Lolos Tes CPNS

11 Oktober 2010   23:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:30 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Akhir tahun ini, beberapa lembaga Negara dan departemen akan mengadakan sleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Secara jujur harus diakui bahwa profesi pegawai negeri masih menjadi pilihan utama pencari kerja. Anggapan ini tidak salah, tetapi juga tidak tepat 100%. Rerata anggapan menyatakan keenakan menjadi pegawai negeri karena gaji rutin dan karier yang menjanjikan.

Saya akan berbagi pengalaman untuk seleksi CPNS ini. Saya mengikuti tes CPNS pada tahun 1998. Waktu itu, formasi guru bahasa Indonesia yang dibutuhkan hanya 2 orang. Namun, peminatnya mencapai 428 orang. Alhamdulillah, saya meraih peringkat satu dan ditempatkan di SMA Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen.

Ketika akan mengikuti seleksi CPNS, saya mempersiapkan segalanya: fisik, pengetahuan, dan motivasi. Fisik perlu dijaga agar tetap prima. Caranya, makan makanan bergizi dan cukup istirahat. Pengetahuan tentang materi tes CPNS pun dicari. Saya membeli beberapa soal yang berkaitan dengan seleksi CPNS.

Saya mengerjakan soal-soal itu di rumah. Setiap menemui masalah, saya bertanya kepada teman yang saya anggap dapat membantu saya. Alhamdulillah, semua teman berbaik hati dan senang membantu saya. Soal-soal itu tekerjakan dengan baik.

Tiba waktunya yang berkaitan dengan motivasi. Oleh orang tua, saya diberi petuah begini: Tuhan itu seperti yang kamu duga. Jika menjadi PNS merupakan kesempatan untuk beribadah kepada-Nya, Tuhan tak pernah tidur dan tidak akan tertidur. Tuhan mendengar setiap detak jantung dan keinginan yang tebersit di pikiranmu. Maka, luruskanlah niatmu. Apa sebenarnya tujuanmu sehingga ingin mejadi pegawai negeri?

Nasihat itu selalu terngiang di pikiranku hingga sekarang. Rekan-rekan dapat membaca tulisan-tulisan saya tentang keprihatinan hati saya terhadap keadaan pegawai negeri sekarang. Saya memang sangat menyayangkan penurunan kualitas motivasi para rekan sejawat. Karena saya adalah guru, saya tentu menyoroti PNS Guru.

Rekan-rekan telah mengotori profesi ini semata mencari uang. Niatan untuk mengabdi dan mencerdaskan anak bangsa telah bergeser dan semakin menjauh. Meskipun sudah diberi tunjangan profesi sebesar 1x gaji pokok, itu pun belum memuaskan hati dan pikirannya. Etos kerja dan kinerjanya masih jauh dan teramat jauh dari guru ideal. Keinginan mereka semata mencari uang dan uang. Wah, pikiran ini bisa berbahaya dan membahayakan masa depan bangsa saya.

Oleh karena itu, saya menghimbau rekan-rekan yang ingin menjadi pegawai negeri. Hendaknya Anda meluruskan niat dan berteguh hati untuk semata menjalankan amanat. Tuhan pasti memberikan hasil terbaik. Diterima atau belum diterima menjadi pegawai negeri harus diterima dengan sikap baik karena itulah kehendak terbaik Tuhan kepada kita. Tuhan pasti memberikan yang terbaik meskipun kita sering tidak berbuat bagi kepada-Nya. Meskipun kita sering melalaikan kewajiban. pun Tuhan tidak marah.

Jika sudah meluruskan niatan itu semata karena Tuhan, Anda dapat meminta restu kepada orang tua. Ingat, ini harus Anda lakukan. Kosongkan hati dan pikiran dan nyatakan dengan tulus kepada orang tua bahwa Anda adalah anaknya yang sering melukai hatinya. Mintalah maaf kepadanya…!!!

Kita sering bersikap angkuh. Kita sering menomorduakan beliau karena suami, istri, dan anak kita. Sementara, tanpa beliau, kita itu tidak ada dan tidak mungkin ada. Ingatlah jasa orang tua kepada kita. Dan ingat baik-baik, apakah kita sudah memberikan yang terbaik kepadanya? Kita masih sering menawar waktu ketika orang tua berkeinginan agar kita mengunjunginya. Bandingkan dengan sikap beliau kepada kita. Beliau selalu dan selalu memberikan perlindungan dan kebahagiaan tanpa batas. Sungguh kita ini anak durhaka. Bersimpuhlah meminta maaf kepadanya sebelum mengikuti tes pegawai negeri! Tuhan pasti mendengar jetak jantung Anda.

Jika Anda sudah berpasrah diri kepada Tuhan dan meminta restu kepada orang tua, hati dan pikiran Anda akan merasa tenang. Namun, Anda akan merasa tenang dan penuh percaya diri jika Anda juga berkenan untuk bersilaturahmi. Mintalah doa-doa yang baik kepada handai-taulan, sanak-kerabat, dan para sahabat. Tuhan tidak pernah mengatakan doa siapa dikabulkan. Jadi, sering-seringlah meminta doa yang baik kepada setiap orang yang Anda temui. Semakin banyak orang mendoakan Anda, insya Allah keberhasilan akan semakin mendekati Anda. Ok? Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat melaksanakan aktivitas sebagai amanah dan semoga kesuksesan dapat kita raih hari ini. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun