Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak SMP Berbuat Mesum di Siang Bolong, di Sekolah Lagi

15 Februari 2011   05:28 Diperbarui: 4 April 2017   16:54 417034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kemarin (Senin, 14 Februari 2011), aku bepergian dengan anak keduaku, Ilham. Aku mengajaknya ke Solo untuk suatu keperluan. Agak lama aku berada di Solo. Sekitar jam 12.00, aku pulang.

Di perjalanan, Ilham mengantuk. Siang itu, aku hanya mengendarai motor. Aku tidak membawa mobil karena sedang diservis. Oleh karena itu, aku memeluknya dengan tangan satu. Aku pun mengendarai motor pelan-pelan.

Di sekitar Kalioso, Karanganyar, aku melihat dua anak SMA sedang berdiri di atas motornya. Kedua anak sekolah itu tertawa-tawa. Aku tidak tahu aktivitas keduanya. Namun, aku sempat melihat seorang di antaranya mengarahkan HP berkamera ke suatu arah.

Sambil memeluk Ilham, aku mengarahkan pandangan ke arah HP itu. Astaghfirullahal 'adzim, ternyata anak SMA itu sedang merekam adegan mesra sepasang anak SMP. Kedua anak SMP itu terlihat sedang berciuman mesra sambil (maaf) memegang-megang sesuatu. Keduanya melakukan itu di selatan gedung/ ruang kelasnya. Sangat terlihat jelas dari jalan raya.

Kedua anak SMP itu tidak mempedulikan situasi. Meskipun dilihat banyak orang, keduanya tetap berciuman sangat mesra. Jelas banyak orang karena jalan raya sedang ramai-ramainya. Maklum, baru sekitar jam 12.30an.

Aku pun menepikan motorku. Aku berhenti tepat di barat sekolahan itu. Aku pun menghampiri seorang Bapak (sepertinya guru jika dilihat dari seragamnya). Bapak itu akan membeli sesuatu.

"Pak, maaf, apakah Bapak mengajar di sekolah itu?" tanyaku sambil memeluk Ilham.

Mendengar pertanyaan itu, Bapak itu menoleh ke arahku. Lalu, dia menjawab, "Tidak, Pak. Ada apa?"

"Itu, Pak. Ada anak SMP berpacaran tepat di selatan gedung sekolahan itu. Tuh lihat, anak SMA itu sedang merekam adegannya. Tolong Bapak ke sekolahan itu dan temui gurunya. Sampaikan bahwa ada anak didiknya yang berpacaran di sekolah" terangku sambil terus memeluk Ilham.

Bapak itu terlihat gagap. Ia tidak langsung pergi ke sekolahan. Namun, ia justru melangkah ke arah toko. Melihat sikapnya yang demikian, aku pun berkata agak keras (sepadan dengan nada bentakan), "Pak, tolong ke sekolahan. Sekolah itu dapat tercemar jika anak SMA itu nanti meng-upload hasil rekamannya. Kasihan nama baik sekolah!"

"Bentar, Pak. Saya punya nomor HP salah satu gurunya. Nanti saya telpon" jawabnya berkilah. Terlihat Bapak itu mengambil HP dari sakunya. Lalu, ia melihat-lihat nomor HP-nya. Meskipun sudah cukup lama, nomor HP itu tak ditemukan. Jelas situasi itu membuatku semakin marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun