Matamu menyala,
layaknya bintang yang mengelilingi dinding pikiranku
Lembut kulitmu,
layaknya jaket yang terbuat dari beludru
Indah wajahmu,
layaknya bunga agerantum yang keunguan
Tepat kedatanganmu,
layaknya nabi yang datang di masa kelam dunia
Aku hanyalah sebuah kekacauan belaka
dan kau adalah sebuah lukisan sekelas Monet
Aku hanyalah seorang manusia celaka
dan kau yang menjadi aider
Kucoba tantang tatapanmu,
yang kudapat hanyalah gugup
Kucoba membuka mulut,
yang kudapat hanyalah gagap
Kaulah akar bagi pohon lemah ini
Kaulah bintang yang memenuhi galaksi
Kaulah puisi dalam bentuk manusia
Kau, ya, hanya kau seorang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!