Enambelas kosong dua  saat penting di negeri tercinta, saat negeri dilanda perusahaan belanda. Cari rempah-rempah awalnya, tapi raja-raja tunduk pada akhirnya. Ratusan tahun negeri menderita, yang ditandai dengan sistem tanam paksa.Â
Setiap hari rakyat minta merdeka tapi tak kunjung tiba. Perjuangan hanya sendiri-sendiri, tak mau bersatu katanya. Perjuangan membebaskan bangsa, tak terhitung korban jiwa. Tjut Nya Din dan Singamangaraja, Imam Bonjol atau Pattimura hanya tinggal nama saja. Untung muncul Budi Utomo yang mulai perjuangan bersama berlanjut dengan sumpah pemuda. Â Â
Atas rahmat yang maha kuasa, kemerdekaan tiba akhirnya. Sembilan belas empat lima tepatnya. Ribuan pulau menjadi satu; dari aceh hingga papua, orang maluku dan sumatera, orang sulawesi dan jawa, orang kalimantan dan madura, bersatu padu mengingat sumpah pemuda, berbagai agama dalam satu negara indonesia, hidup dalam ribuan pulau bernama nusantara, dengan hati yang tulus bak untaian mutiara.
Belum sampai seratus tahun merdeka, nama indonesia sudah membahana. Bulu tangkis di kancah olah raga. Menemukan rumus menghitung retakan pesawat udara. Di berbagai olimpiade tampil gemilang anak-anak muda.Â
Torehkan terus prestasimu Indonesia! Jangan sia-siakan perjuangan orang-orang tua. Bersihkan sukma dengan ajaran agama, buang kebencian karena kita semua sesungguhnya sama. Latar belakang boleh dari afrika, asia, eropa atau amerika, tapi kita semua kini menjadi indonesia. Ratusan negara kini ada di dunia dan semuanya sedang berlomba-lomba. Majulah terus indonesia. Â
dari pinggiran danau toba, 17 september 2017 Â Â Â Â Â Â