Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Kalah Lagi, Apa yang Salah?

16 Oktober 2019   12:18 Diperbarui: 16 Oktober 2019   12:37 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: solopos.com

Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan pahit saat menjamu vietnam di stadion kapten I wayan dipta yang terletak di Gianyar Bali, kekalahan itu menambah catatan  kekalahan Indonesia yang ke 4 pada ajang kualifikasi piala dunia 2022 grup G. dengan rentetan hasil buruk akan semakin menutup kesempatan Indonesia untuk dapat lolos pada ajang piala dunia 2022 mendatang.

sebagai pendukung timnas Indonesia tentu kekalahan ini cukup mengecewakan mengingat Indonesia sejak kemerdekaan belum pernah lolos dalam gelaran terakbar empat tahunan itu, kini Indonesia punya kesempatan untuk dapat kembali ikut dalam kulifikasi piala dunia 2022. tentu masyarakat Indonesi sangat berharap bahwa Timnas Indonesia bisa mengharumkan negara ini dalam ajang olahraga sepak bola Internasional.

setiap pertandingan Timnas Indonesia saya selalu meluangkan waktu untuk menonton baik secara langsung atau via televisi sebagai bentuk dukungan bagi Timnas yang sedang berjuang di lapangan. jika saja Indonesia hanya kalah satu kali mungkin bisa dibilang kalau sedang apes atau tidak beruntung, tetapi kekalahan beruntun yang diterima Indonesia menandakan kalau memang Timnas kalah kualitas dibandingkan dengan tim negara lain, bayangkan saja sampai saat ini Indonesia satu-satunya negara di grup G yang belum meraih poin satu pun dan berada di dasar klasmen grup G.

apa yang menimpa timnas Indonesia seharusnya sudah cukup memberikan pelajaran bagi lembaga pengurus sepakbola tanah air entah itu PSSI juga kemenpora bahwa sistem pengelolaan sepakbola tanah air itu tidak cukup baik, dan kalau ini tidak segera ditangani maka, jangankan bermimpi untuk bisa lolos piala dunia mungkin untuk juara piala AFF saja akan sangat sulit.

Sepanjang pertandingan Timnas Indonesia di ajang kualifikasi piala dunia terus terang saya menilai permainan timnas sangat buruk mulai dari seringnya kehilangan bola, passing yang tidak tepat sehingga mudah dipotong lawan, sulitnya merebut bola, sering blunder, hingga terkesan main tanpa koordinasi satu sama lain.

lantas siapakah yang harus disalahkan apakah pemain? pelatih? atau manajemen?

Jika saya boleh menilai, dengan keadaan manajemen saat ini, pelatih sekaliber pep guardiola kemungkinan besar akan gagal juga sebab modal untuk menjadi tim kuat, Indonesia tidak memilikinya. tidak memiliki yang saya maksud adalah bukan dalam artian tidak ada pemain handal, hanya saja pihak manajemen kurang teliti dan selektif dalam merekrut anggota Timnas sehingga membuat pelatih bingung dalam hal siapa yang diturunkan dan diposisi mana.

Piala dunia diselenggarakan 4 tahun sekali tetapi babak kualifikasinya akan dimulai 2 tahun sebelumnya sehingga bisa dikatakan kalau persiapan untuk piala dunia adalah 2 tahun awal baik itu merekrut calon anggota timnas, persiapan hingga pelatihan, tanpa melupakan pekerjaan mereka di tim liga 1 masing-masing.

bicara mengenai manajemen perekrutan dan pelatihan mungkin PSSI bisa belajar pada PB Djarum dimana telah berhasil mencetak atlit-atlit hebat pada ajang olahraga bulu tangkis dan berhasil menorehkan banyak prestasi internasional. kenapa saya menyarankan belajar pada PB Djarum meskipun bukan sepak bola, karena menurut saya sistem perekrutan dan pelatihan PB Djarum sangat baik dan bisa diterapkan pada cabang olah raga lain termasuk sepak bola. Selain itu PB Djarum telah konsisten mencari bakat-bakat baru setiap tahunnya sehingga sistem pelatihan dan pembelajaran akan terus berkembang.

konsistensi pada perekrutan dan pelatihan akan membentuk basic yang kokoh pada atlit sehingga ketika ada pergantian pelatih atau anggota tim, mereka tidak akan kehilangan arah dan bisa cepat beradaptasi baik kepada pelatih baru atau kepada teman setim yang baru, inilah yang belum saya lihat pada timnas Indonesia, dimana Timnas ini kelihatan seperti baru dibentuk satu malam saja sehingga inetraksi dan koordinasi antara anggota Timnas belum terasah sempurna yang kemudian berujung pada banyaknya blunder atau kesalahan pada setiap pertandingan.

saya percaya Timnas Indonesia bisa bersaing dengan tim-tim negara lain untuk memperebutkan tiket piala dunia, saya  percaya kalau Indonesia memiliki talenta-talenta sepak bola yang mumpuni, saya juga percaya kalau Timnas indonesia mampu bersinar di ajang internasional bahkan tanpa pelatih dan pemain asing, jika dan hanya jika sistem pengelolaan sepak bola Indonesia ini deperbaiki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun