Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Bawang Putih Meroket, Siapa yang Diuntungkan?

7 Mei 2019   13:59 Diperbarui: 7 Mei 2019   14:13 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : info-pasar.com

Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki bulan suci ramadhan, terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan secara signifikan bahkan terkadang lebih dari 100%, salah satunya yang mengalami kenaikan sangat besar adalah bawang putih yang mencapai harga Rp 80.000/kg atau mengalami kenaikan sebesar Rp 45.000 dari harga sebelum bulan ramadhan yang berkisar antara Rp 32.000-35.000/kg.  kenaikan ini dipicu oleh minimnya stok bawang putih dipasaran dan permintaan yang meningkat selama bulan Ramadhan.

jika kita berbicara prinsip ekonomi ketika permintaan meningkat sedangkan penawaran menurun maka otomatis harga barang akan naik drastis, kenaikan ini akan terus berlanjut apabila stok bawang putih tidak mendapatkan penambahan yang mumpuni. sekarang kita berfikir out of the box, ketika harga bawang putih meroket, siapa yang di untungkan? apakah petani, tengkulak, pedagang, atau pemasok besar.

apabila terjadi kenaikan harga bawang putih, maka yang menikmati keuntungannya adalah pemasok besar, mereka bisa menahan stok agar harga terus menerus naik, kemudian saat harga sudah berada pada titik tertinggi maka para pemasok akan mengeluarkan stok bawangnya sehingga mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. para pemasok besar bisa menahan stok bawang apabila petani belum memasuki musim panen seperti sekarang ini, sehingga arus distribusi bawang putih bisa mereka kendalikan.

sebetulnya ada tidaknya petani bawang putih tidak terlalu bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap harga bawang di pasaran, karena para petani nasional hanya mampu memenuhi 4% dari kebutuhan bawang putih nasional dan 96%nya dari Impor. jika kita melihat kondisi seperti ini maka akan sulit sekali mengendalikan harga bawang putih ketika pemasok besar yang juga importir bawang putih sudah memutuskan untuk menahan stok dan menaikkan harga maka masyarakat hanya bisa berharap pada pemerintah untuk melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan kembali harga bawang putih.

tetapi perlu diingat bahwa pemerintah tidak bisa serta merta langsung impor bawang putih dalam jumlah besar karena pemerintah sendiri dibatasi oleh aturan dalam hal kuantitas impor. sehingga pemerintah tidak akan mampu mengembalikan harga bawang putih ke titik semula yang berkisar antara Rp 30.000- Rp 35.000/kg.

meski kenaikan ini berlangsung hampir tiap tahun, pemerintah tampaknya belum menemukan solusi jitu untuk mangatasi permasalahan ini hingga berlarut-larut tanpa adanya perubahan, padahal ketika kebutuhan kita tergantung impor itu sama saja dengan menggantungkan nasib kita pada negara lain, dan ini bukanlah hal yang bagus untuk masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun