Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Salahkah Memutus Pertemanan di Media Sosial?

18 Mei 2017   12:16 Diperbarui: 18 Mei 2017   12:27 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Unfriend (memutus pertemanan) di Media Sosial. Sumber : Hipwee.com

Pada beberapa bulan yang lalu, saya agak jengkel dengan Facebook teman saya yang sering menebar dan melakukan share berita-berita hoax. Keadaan tersebut sangat mengganggu pikiran saya karena setiap saya membuka facebook, beranda saya penuh dengan berita-berita hoax yang disebarkannya. Lantas, saya langsung mengklik “Batalkan Pertemanan” agar beranda saya setidaknya tidak dihiasi oleh sharingberita-berita hoax.

Beberapa minggu kemudian, teman saya menanyakan mengapa saya melakukan unfrienddi Facebook. Terus terang saya jawab, “iya, saya unfriend karena elu sering share berita-berita hoax, ga enak saya lihat di beranda saya”. Karena dia menanyakan hal tersebut lewat pesan whatsapp jadi saya hanya menjawab singkat-singkat saja.

Bukannya mengintrospeksi diri, dia malah menimpali saya pertanyaan yang diluar konteks pertemanan di Facebook. Mulai dari menuduh saya sudah memutus tali pertemanan, pernah menyinggung agamanya, bahkan sampai melarang saya untuk beraktivitas tertentu. Jadi, ada larang dari dia agar saya tidak melakukan aktivitas tertentu yang memang saya akui idenya berawal dari dia.

Karena saya agak malas berdebat melalui fasilitas pesan singkat di whatsapp, akhirnya saya mengajak agar bertemu tatap muka saja agar bisa saya jelaskan dengan baik-baik. Bukannya jawaban baik yang datang, dia malah tidak mau bertemu tatap muka.

Bijak Menggunakan Media Sosial

Media sosial pada hakikatnya diciptakan untuk menjalin interaksi dan silaturahmi antar pengguna dengan menggunakan media seperti komputer, internet, handphone hingga berbagai fasilitas yang modern layaknya Facebook, Google, Yahoo, Whatsapp, Instagram, Youtobe, dan lain-lain.

Media sosial sangat memudahkan kita untuk berbagi informasi hanya dengan 1 sentuhan jari, maka informasi sudah tersebar kemana-mana yang bisa saja menjadi bahan konsumsi bagi mereka yang langsung telan, atau diseleksi bagi mereka yang bersifat selektif terhadap informasi baru. Saking mudahnya berbagi informasi di media sosial, membuat kerumunan massa dalam hitungan menit pun bisa dengan hanya membagikan sugesti-sugesti yang mempengaruhi pembaca.

Saat ini, gempuran berita-berita palsu atau yang sering disebut hoax hampir setiap detik beredar tanpa mengenal lelah soal waktu, tempat, dan usia. Kebebasan dalam mendapat informasi, hingga menciptakan berita-berita membuat banyak orang terpengaruh dan tersugesti sehingga berita yang didapatkan dianggap sebagai sebuah kebenaran mutlak, padahal belum melakukan cek dan ricek kebenaran berita yang bersangkutan.

Salah satu upanya agar tidak terpengaruh dari sharingberita-berita berkonten hoax adalah melakukan pemutusan hubungan pertemanan dengan teman media sosial yang kerap berbagi berita hoax. Kementerian Komunikasi dan Komunikasi (Kominfo) juga sering menganjurkan bahwa tidak ada salahnya memblokir orang yang sering menebar berita hoax agar setidaknya kita tidak terpengaruh oleh berita hoax yang disebarkan.

Meski demikian, memblokir atau memutus pertemanan di media sosial jangan sampai dibawa juga ke ranah media kehidupan yang real. Perlu juga penjelasan yang lebih lanjut kepada teman kita agar mereka setidaknya tahu alasan kita memblokir akun media sosialnya sehingga tali silaturahmi tetap terjalin dengan baik meski tidak berteman di media sosial.

Demikian juga pihak yang merasa tersinggung dengan pemblokiran atau pemutusan pertemanan media sosial yang dilakukan oleh teman kita, jangan langsung tersinggung. Sebaiknya instrospeksi diri dan tetap berpikiran positif agar hubungan pertemanan yang nyata tetap terjalin dengan baik. Tak perlu menuduh yang tidak-tidak karena seseorang punya alasan tertentu untuk melakukan unfrieddi media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun