Mohon tunggu...
jhon merari
jhon merari Mohon Tunggu... Visual Artist, Writer, and Content Creator -

Produsen Konten / Instagram : @kalikalire / email : jhnmerari@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Personal Branding Adalah Kunci Jawaban Kita Bertahan Ketika Industri 4.0 Datang Menyapa Indonesia

9 Januari 2019   15:09 Diperbarui: 9 Januari 2019   16:03 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudahkah kita mempelajari personal branding dalam rangka menghadapi Industri 4.0?

Personal branding! Kita pikir agak kurang penting bila seorang karyawan swasta tingkat nasional maupun multinasional memikirkan hal seremeh itu. Di mana kita jelas tidak memiliki waktu luang. Kalaupun ada waktu luang maka kita lebih baik istirahat sejenak. Seperti nongkrong di mall, menonton bioskop, atau memainkan semua akun sosial media.

Akhirnya kita buang-buang waktu untuk hal kurang penting dan tidak krusial. Barangkali saat ini kita bahagia karena diposisi atas, tapi sewaktu industry 4.0 menyapa Indonesia, semua hal bisa berubah dengan cepat dan drastis. Jika kita tidak mempersiapkan diri, jangan salahkan orang ketika anda jatuh kedalam kubangan. Sebab orang-orang yang bersiap dalam diam, merekalah yang akan sukses.

Oke! Kita pasti sampai di sini tidak setuju. Sebab dari dua paragraph di atas hanya berisi sebuah asumsi pribadi. Baiklah! Kita akan memberi solusi untuk mencegah agar kita tidak panik ketika Industri 4.0 datang menyapa Indonesia.

  • Buatlah resolusi spesifik tentang penambahan skill, memperluas wawasan, serta menjaring koneksi dengan berbagai orang. Kenapa kita perlu? Tiga nilai yang dijabarkan di penjelasan pertama ini adalah cara untuk membuat personal branding. Kenapa personal branding penting? Industri 4.0 akan membuat lembah persaingan kian terbuka lebar. Setiap orang harus berani menunjukan kepribadian secara autentik dan menjual skill diri sendiri. Kemudian bila sosial media hanya sebatas jual pamor dan citra diri, maka tinggal waktu saja yang akan membuat akun penjual citra diri mati dengan sendirinya. So... kenali diri sendiri, dan ketahuilah hal apa yang anda sukai dan pahami. Lalu sebarlah pada sosial media.
  • Setiap hari adalah satu langkah nyata mendekatkan diri menggapai resolusi. Setiap resolusi pada awalnya akan kelihatan mustahil. Kita mendapat pikiran seperti itu karena tidak membuat rencana dari hari ke hari. Padahal cita-cita mustahil sekalipun akan kejadian asal kita mencicil dengan mengerjakan satu demi satu langkah dalam mewujudkan cita-cita besar itu. Ambil contoh. Seorang pekerja kantor ingin melukis 12 lukisan pada ukuran kanvas berbeda. Hal ini kalau dilihat dengan kepala tertutup adalah sebuah kendala. Bagaimana bila pola pikir kita seperti ini. Pekerja ini harus melukis satu kanvas selama sebulan. Proses melukis akan dilakukan setiap di akhir pekan, sabtu dan minggu. Di jam produktif di antara jam tujuh pagi sampai jam sepuluh siang. Maka niscaya pekerja ini akan memiliki dua belas lukisan dengan ukuran kanvas yang berbeda-beda, sesuai dengan hati sang pelukis. Inilah yang namanya resolusi dikatian dengan aksi nyata.
  • Komitmen adalah kerja nyata. Anggaplah ketika kita mengerjakan rencana setiap hari dalam rangka merealisasikan resolusi sebagai latihan lari untuk mengikuti lomba lari jarak jauh. Isitilah sederhanya kita harus memiliki niat, sikap, mental seperti pelari jarak jauh, tidak mudah lelah, berkemauan keras, dan selalu punya solusi kongkrit. Jadi berkomitmenlah pada diri sendiri bahwa kita mampu melewati setiap kesulitan ketika mengerjakan rencana merealisasikan resolusi 2019.

Lalu ada kaitan apa personal branding dalam menghadapi Industri 4.0? Jelas saling berkaitan. Sebab, kita akan menghadapi era di mana tren akan berganti sungguh cepat dan akan banyak muncul jenis pekerjaan baru pula. Jadi kita harus mempersiapkan segala sesuatu dari semenjak dini. Bila tidak kita akan mati dimakan jaman era serba cepat.

Kita akan memberi tiga langkah sederhana bagi kita agar mampu menghadapi Industri 4.0

  • Harus ahli dan paham cara kinerja teknologi dalam ponsel anda. Karena dunia seluas dan selebar apapun akan takluk dan masuk ke dalam ponsel kita. Jika kita tidak tanggap maka kita tidak akan dianggap eksis pada orang-orang. Bila kita mengeluhkan karena susah mengenali teknologi di era serba cepat ini, maka belajarlah dari siapapun. Sekali lagi kita akan mengingatkan, jika kita tidak handal dalam menggenakan ponsel sendiri maka kita akan dianggap mati oleh lingkungan sekitar.
  • Buatlah konten berdasarkan hal yang disukai dan skill kita. Di jaman serba cepat ini banyak orang ingin menjadi seseorang yang diakui. Bila kita sadari semenjak awal kita memiliki kemampuan unik dan berguna bagi Industri 4.0 maka anda akan diikuti dan dielu-elukan sebagai content creator. Karena pasar jaman sekarang banyak orang yang mau mempelajari hal baru dan bisa menghasilkan uang. Sekali lagi bila anda memiliki kemampuan unik dan menghasilkan uang banyak, cobalah sebar di sosial media sebagai konten bagi komunitas anda di sosial media. Jangan takut untuk menjadi content creator karena hanya orang yang berani melangkah yang akan bertahan di Industri 4.0.
  • Pasarkan diri anda sebagai content creator dengan menggunakan cara personal branding yang berbeda namun relate dengan komunitas kita di sosial media. Dan inilah kiat singkat mempelajari cara membuat personal branding. 1. Bagi ketertarikan yang sama dengan komunitas sosial media kita. 2.Mulailah berpikir cara membuat feed Instagram yang menarik. 3. Posting setiap hari dan berilah makan komunitas dengan konten positif dan inspiratif. 4.Buatlah hastag disetiap post supaya orang kenal bila konten ini adalah milik kita. 5. Kita harus berani menunjukan diri kita apa adanya.

So... mulai sekarang kita harus berani mempelajari apa itu personal branding dan kebutlah diri kita untuk buru-buru menjadi content creator, bukan malah terjebak menjadi follower semata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun