Oleh Bude Binda
Kabar duka yang pertama, suamiku temanku meninggal dunia. SMS ini membuatku terpana sesaat, tak percaya rasanya. Tak lama kemudian ada pesan singkat dari Fida, temanku yang lain. Isinya pun tak kalah mencengangkan.
Fida bertutur kalau suaminya sedang digoda teman kerjanya. Dia tahu dari SMS di HP suaminya, ada sayang-sayang di sana. Duh.
"Kok wajahmu sedih gitu?", suamiku menegur. "Iyalah, ada 2 SMS yang bikin saya ikut sedih".
Untuk Ani temanku yang tengah berduka, kutelepon dengan kata-kata penghiburan dan doa. Ada seperempat jam kami bercakap, sampai menjelang Maghrib kututup telepon.
Pada Fida kukirim pesa via FB dan SMS, juga kata-kata agar dia sabar dan percaya kalau suaminya setia tak akan tergoda perempuan lain.
Dan datang lagi kabar duka, anak dari temanku Pak Gi meninggal dunia, setelah beberapa saat dirawat di RS karena terkena leukimia. Inalillahi wa innailaihi rojiun.
Hidup memang tak seperti yang kita rencanakan. Selain rencana manusia yang penuh keterbatasan, ada rencana Tuhan Sang Maha Perencana yang pasti terjadi, dan percayalah itulah yang terbaik untuk kita.
Duka yang datang tiba-tiba, akan berlalu walau pelan namun pasti. Tabahlah, sabarlah wahai sobat saat duka datang menyapamu. Bahagia kan datang di penghujungnya.
Bude Binda
Banjarnegara, Senin 11 Maret 2013