Persepsi
(Harap dibaca dengan perlahan dan teliti)
Jarang ada yang tau kalau ada buah bernama "Jangkot". Mungkin kalau saya ceritakan akan lebih jelas, buah jangkot rasa mirip dengan jeruk nipis, kalau jeruk nipis isinya seperti jeruk, daging buahnya semacam ada gelembung-gelembung air kecil, jalau buah jangkot tidak. Daging buah jangkot mirip belimbing sayur, yang asam rasanya.
Boleh dikata buah jangkot, gabungan antara jeruk nipis dan belimbing. Rasanyapun sama, asam sekali, kalau diminum sedikit agak kesat dilidah. Jika belimbing diperas tidak banyak airnya, buah jangkot banyak airnya. Warna air perasan jangkot agak keruh dan sedikit kehijauan, mirip air dari jeruk nipis.
Kalau dicium airnya, boleh dikata seperti jeruk nipis, hanya lebih kuat. Asam luar biasa, apalagi rasanya seperti gabungan antar jeruk nipis dengan belimbing. Dapat dibayangkan bagaimana rasa meminum air perasan buah jangkot. Rasanya ngilu sekali.
Ingin merasakan rasanya, coba bayangkan saja jeruk nipis yang baru saja dipetik dari pohon, langsung dibelah dua dan peras masuk ke mulut. Rasa yang luar biasa asamnya.
Tentu teman-teman sudah dapat membayangkan rasa buah jangkot. Terasa air liur keluar di rongga mulut. Tidak semua teman-teman mengeluarkan air liur, tapi beberapa kali kalau saya bercerita banyak teman yang mendengarkan mengeluarkan air liur.
Sebenarnya buah jangkot tidak ada. Itu hanya hayalan saya saja.
Bayangkan buah yang tidak ada saja sudah mengeluarkan air liur. Ternyata tubuh kita ini sangat dipengaruhi oleh pikiran kita. Maka ada yang mengtakan bahwa pikiran adalah pemimpin, jika dimulai dengan pikiran tidak baik maka hasilnya tidak baik. Jika dimulai dengan pikiran baik maka kebaikan selalu mengikuti.
Keseharian kita hidup dalam persepsi. Persepsi soal kecantikan, rasa aman, rasa senang, rasa tidak menyenangkan, kaya, miskin, dipuji, dicela, terkenal, ternista.
Persepsi terbentuk tentu dari informasi yang telah kita ketahui. Ketika membaca informasi mengenai buah jangkot secara detail, yang semula tidak tau akhirnya tau, pikiran kita langsung membuat persepsi. Terasa dengan tubuh kita menjawab dengan mengeluarkan air liur. Persepsi ini karena menerima informasi soal buah tersebut.