Mohon tunggu...
Yafaowoloo Gea
Yafaowoloo Gea Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta Traveling, Pemerhati Wisata & Budaya Nias

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Ketika UAN, Jatuh Dari Becak dan Basah Kuyup

7 April 2013   22:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:33 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

There is no end to education. It is not that you read a book, pass an examination, and finish with education. The whole of life, from the moment you are born to the moment you die, is a process of learning - Jiddu Krishnamurti

[caption id="attachment_236789" align="aligncenter" width="487" caption="Ilustrasi Peserta UAN"][/caption]

Pendidikan itu takkan pernah berakhir. Bukan hanya membaca sebuah buku, lulus ujian dan menyelesaikan pendidikkan. Seumur hidup kita, sejak dilahirkan hingga menghembuskan nafas terakhir merupaan bagian dari proses pembelajaran. Demikian disampaikan oleh Jiddu Krishnamurti, seorang penulis dan filsuf berkebangsaan India yang juga dikenal sebagai guru dunia (World Teacher).

Memasuki minggu ke-3 bulan April ini, tepatnya mulai tanggal 15 April 2013 siswa/i kelas XII tingkat SMA/SMK akan menghadapai Ujian Akhir Nasional. Pastinya banyak yang berdebar-debar, cemas dan tak sabar untuk menyelesaikan ujian tersebut. Bahkan, jauh-jauh hari sudah banyak yang ikut bimbingan belajar dan belajar dengan keras demi satu tujuan “LULUS UAN”. Apakah ujian akan berakhir setelah itu? Jawabannya TIDAK.... Ingat bahwa masih banyak ujian-ujian berikutnya yang mungkin akan lebih berat dari ujian saat ini. Kuncinya adalah tetap semangat dan optimis menghadapi setiap ujian yang Anda hadapi.

UAN hanyalah awal dari sebuah petualangan untuk mengarungi hidup di masa depan yang penuh tantangan. Pengalaman pribadi yang saya alami bahwa sekalipun sudah tamat SMA/SMK, bukan berarti menuntut ilmu sudah berakhir sampai di tingkat itu saja namun UAN ibarat sebuah kunci untuk masuk ke sebuah gedung yang berlantai seratus. Siswa/i yang telah lulus UAN masing-masing mendapat sebuah kunci dari gedung tersebut dan harus berlomba untuk sampai ke tingkat tertingginya. Persaingan untuk menapaki tingkat demi tingkat akan semakin ketat dan akan terjadi proses seleksi alam di dalamnya. Hanyalah orang-orang yang tetap setia, semangat dan berusaha yang mampu mencapai tingkat puncak.

Jangan heran bila pada pengumuman hasil UAN banyak muncul bintang-bintang baru yang tidak pernah diprediksikan sebelumnya. Justru yang selama ini kemampuannya dianggap biasa-biasa saja dapat menjadi kuda hitam dan meraih nilai tertinggi pada UAN nanti. Pengalaman sudah membuktikan demikian. Bila Anda sering masuk juara sebelumnya janganlah berbangga hati dahulu dan bila Anda selama ini tidak pernah mendapat nilai yang memuaskan, janganlah langsung patah semangat. Inilah saatnya Anda membuktikan bahwa Anda bisa. Justru banyak orang yang prestasinya sedang-sedang saja di sekolah menjadi orang-orang sukses setelah mereka terjun ke dunia kerja.

[caption id="attachment_236793" align="aligncenter" width="604" caption="Foto Kenangan Bersama Rekan-Rekan Semasa SMA"]

1365354545956106681
1365354545956106681
[/caption]

Sebuah pengalaman yang tak pernah terlupakan ketika penulis menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) pada tahun 2001 yang lalu, yang hingga saat ini masih tetap membekas di hati. Kala itu merupakan hari pertama pelaksanaanUAN dengan sistem komputerisasi dimana setiap siswa/i diwajibkan membawa alas kaca untuk persiapan ujian. Hujan turun dengan deras pagi itu seakan tidak perduli bahwa kami akan menghadapi ujian, dengan cueknya mengguyur bumi Niasmenghambat langkah kami yang dengan jantung berdebar untuk mengikuti ujian. Penulis bersama, dua orang teman satu kontrakan Nelson Gulo dan Felix yang bersekolah di tempat yang sama yakni SMKS Pembda Nias menumpang becak dayung ke sekolah. Hujan yang turun dengan derasnya menyebabkan genangan air di sepanjang jalan hingga tanpa disadari oleh kami dan tukang becak sendiri bahwa kami akan melewati kubangan besar di jalan pas di depan SPBU GA DESE. Kami bertiga menumpang satu becak dimana dua orang duduk di bangku dan satu orang (Nelson) di depan berhadapan dengan kami.Karena muatan berlebih dan tukang becak tidak tahu ada lubang besar, akhirnya becak yang kami tumpangi terbalik dan kami tercebur di dalam kubangan air. Untung saja kaca yang diletakkan Nelson di perutnya tidak sampai pecah dan mengubur impiannya. Akhirnya kami mengikuti UAN dengan basah kuyup dengan badan yang menggigil. Puji Tuhan UAN selesai dan kami semua lulus sementara insiden tersebut masih terkenang hingga kini.

Semoga sukses buat adik-adik siswa/i kelas XII yang akan menghadapi UAN nantinya. Doa kami untuk kalian semua. Serahkan semua kekuatiranmu kepada Tuhan, lakukanlah yang terbaik dan biarkanlah Tuhan yang menyempurnakannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun