Mohon tunggu...
Deden Karna Subrata
Deden Karna Subrata Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis artikel merupakan kesenangan, saya tulis setiap peristiwa berdasarkan sudut pandang saya, semoga tulisan tulisan saya yang saya share ke Kompasiana dapat memberikan manfaat.

Laki laki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dedi Mulyadi Seorang Nasionalisme Sejati

20 Agustus 2017   00:57 Diperbarui: 20 Agustus 2017   07:50 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
/www.pinterest.com/

Tidak ada yang  meragukan jiwa nasionalisme kebangsaan seorang Dedi Mulyadi, seorang  anak desa yang terlahir dari darah seorang Veteran pejuang NKRI, Dedi  Mulyadi saat ini berjuang dalam konteks yang berbeda, hampir seluruh  jiwa dan raganya didedikasikan untuk kesejahraan rakyatnya di  Purwakarta. Dedi Mulyadi sosok pemimpin yang mampu menggelorakan spirit  proklamasi, spirit kebangsaan dan spirit budaya Kasundaan dengan penuh  semangat dan kata kata patriotik, bahkan  Sukmawati Soekarno Putri, pernah menyebutkan, 

"Dedi Mulyadi kerasukan  Bung Karno" ini hanya merupakan pujian dari rasa kagumnya kepada  kepandaian Dedi Mulyadi mengolah kata, merangkainya dalam kalimat  kalimat dengan nada nada penyampaian mirip sang proklamator Bung Karno.Jadi tidaklah berlebihan bahwa kemampuan Kang Dedi berpidato sudah seperti Bung Karno, Dedi Mulyadi Sang Orator.

Jika mengartikan ungkapan Dedi Mulyadi dalam pidatonya belum lama ini,  dapat di fahami bahwa Nasionalisme pada bangsa Indonesia akhir-akhir ini  mulai pudar terjebak dalam jerat kepentingan sesaat. Cita-cita  nasionalisme yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD)  1945 saat ini tidak menyentuh ke dalam semangat berbangsa dan bernegara.  Sehingga landasan dasar nasionalisme yang nyata-nyata menegaskan  kesejahteraan dan keadilan rakyat seluruh Indonesia belum diperhatikan.  Kang Dedi seorang pemimpin yang mampu membaca perkembangan kehidupan  berbangsa, semua pemikirannya tentang nasionalisme, plurarisme dan  toleransi patut kita apresiasi.

Kang Dedi Mulyadi telah memberikan  contoh jika kita memaknai kemerdekaan itu bukan sekedar retorika dan  simbol simbol saja, tapi kita harus dapat mengisi anugerah kemerdekaan  ini dengan semua karya nyata, jangan bermalas malasan dan jangan mudah  putus asa, spirit nasionalisme pada diri kita dapat diartikan " Apa yang  telah kita persembahkan kepada pangkuan ibu pertiwi ini".

Sepuluh  tahun Kang Dedi Mulyadi memimpin di Purwakarta, banyak hal yang telah  diperbuatnya, pembangunan fisik yang luar biasa, kesejatraan rakyat yang  meningkat, pelayanan kesehatan yang luar biasa untuk warga Purwakarta,  Kang Dedi tidak ingin rakyatnya merintih dalam rasa kesakitan, Kang Dedi  tidak ingin rakyatnya mengkonsumsi beras Raskin, Kang Dedi tidak ingin  rakyatnya gelap gulita tanpa listrik, ribuan rumah di Purwakarta telah  diterangi listrik oleh Pemkab Purwakarta, ribuan rumah yang tadinya  tidal layak huni menjadi nyaman di tempati dan ini semua merupakan Jiwa  Nasionalisme sejati untuk saat ini, Membangun Negeri Dengan Karya Nyata.  (DKS)

#dedimulyadi7abar1

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun