Mohon tunggu...
fajar ichsan
fajar ichsan Mohon Tunggu... -

hanya seorang manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pelajaran dari Sholat dan Sholat Berjamaah

8 Februari 2011   10:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sholat merupakan salah satu diantara rukun Islam, sehingga seorang muslim harus perhatian dengan permasalahan sholat. Allah SWT berfirman :

{ حافظوا على الصَّلوات والصَّلاة الوسطى وقوموا للَّهِ قانتين * فإن خِفتم فَرجالاً أو رُكباناً، فإذا أمنتم فاذكروا الله كما علَّمكم ما لم تكونوا تعلمون} [البقرة: 238، 239]

Artinya “ peliharalah segala sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wustho, berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu’ jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui..(QS.2 : 238-239) .

Allah memerintahkan untuk selalu memelihara sholat. Allah juga menjadikan barometer mukmin yang beruntung dengan menjaga sholat sebagaimana Allah terangkan dalam surat al-Mu’minun ayat 9 :

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ

Yaitu mereka yang memelihara sholatnya.

Bahkan juga Allah SWT menjadikan sholat sebagai ukuran bagi amal perbuatan yang lainnya, sebagaimana rasulullah sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw bersabda :

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

“Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihitung adalah sholatnya maka jika sholatnya baik, maka sungguh ia telah beruntung dan sukses. Sebaliknya apabila sholatnya rusak maka ia celaka dan merugi. Kemudian jika ada dalam sholat wajibnya kurang, Allah SWT berfirman kepada malaikat – padahal ia lebih tahu – ‘lihatlah apakah hamba-Ku mengerjakan sholat sunnah, maka jika ia mengerjakan, maka sempurnakanlah sholat wajib hambakudengan sholat sunnahnya!’ Kemudian amalan-amalan lainnya diperlakukan demikian”(HR Tirmidzi bab yang pertama kali dihitung dari hamba pada hari kiamat juz 2 no. 378)

Dalam mu’jam al-ausat li thobroni dengan redaksi :

أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة الصلاة ، فإن صلحت صلح له سائر عمله ، وإن فسدت فسد سائر عمله

“ yang pertama kali dihitung dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat, maka apabila sholatnya baik, maka dianggap baik seluruh amalnya, dan jika sholatnya burukmaka buruklah seluruh amalnya”(mu’jam al-ausat imam thobronihadits no. 1929 lihat maktabah syamilah hal 389)

Jika demikian, maka betapa pentingnya sholat tersebut.

Makna Sholat

Sholat secara bahasa berasal dari kata صلّىيصلّي – صلاة yang artinya berdoa. Sehingga sholat merupakan serangkaian doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT. Ada juga yang berpendapat bahwa sholat satu akar kata dengan وصليصلصلة yang artinya sampai/hubungan, sehingga makna sholat adalah hubungan makhluk dengan kholiq. Sedangkan menurut istilah adalah serangkaian kegiatan ibadah tertentu yang ditujukan kepada Allah SWT yang dimulai dengan takbirotul ihrom dan diakhiri dengan salam disertai niat dan syarat-syarat tertentu(shahih fiqih sunnah karya ust Abu Malik kamal bin as-Sayyid Salim dengan sedikit gubahan).

Kedudukan Sholat

Kedudukan sholat bagi umat Islam adalah sangat penting sehingga diibaratkan sebagai tiang sebagai mana hadits diriwayatoleh sahabat Muadz bin jabal bahwa Rasul Saw bersabda

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

“Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad dijalan Allah”(HR. Tirmidzi no. 2541, Ahmad no. 21008)

Maka hukum sholat menjadi wajib bagi orang Islam dan meninggalkannya sama saja dengan meruntuhkan islam sebagaimana hancurnya bangunan jika tiangnya dirobohkan. Hukum meninggalkan sholat bagi orang Islam secara keseluruhan terbagi menjadi dua: Pertama Kafir sebagaimana hadits nabi :

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ

“Sesungguhnya perbedaan antara seseorang(muslim) dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat”.(HR. Muslim no. 987, Abu Daud no. 1658 dan lain-lain).

Kedua tidak kafir tetapi dosa dengan dosa yang sangat besar sesuai denga firman Allah surat Al-Nisa ayat 48 bahwasanya Allah mengampuni dosa selain syirik sehingga orang yang meninggalkan sholat berada dalam masyi’ah(kehendak) Allah apakah mengampuninya ataukah tidak.

Namun pendapat yang kuat menurut pengarang buku shahih fiqih sunnah ustadz Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim adalah kafirsebagaimana terdapat dalam banyak hadits.

Rukun dan Syarat Sah Sholat

Syarat sah solat adalah :

1.Islam

2.Berakal

3.Dapat membedakan yang baik dengan buruk

4.Suci dari hadats sesuai kesanggupan

5.Masuk waktu

6.Tertutup aurat menurut kesanggupan

7.Bersih badan, pakaian dan tempat

8.Menghadap kiblat

9.Niat

(Sumber tafsir 10 surat terakhir dan hukum-hukum yang penting bagi muslim www.tafseer.info)

Sedangkan Rukun sholat adalah :

·Berdiri bagi yangmampu

·Takbirotul ihrom

·Membaca al-Fatihah

·Ruku’ pada setiap roka’at dengan thuma’ninah

·I’tidal disertai dengan thuma’ninah

·Sujud dengan thuma’ninah

·Duduk diantara dua sujud dengan thuma’ninah

·Tasyahud akhir

·Mengucapkan salam

·Tertib

(shahih fiqih sunnah ustazd Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim)

Hukum Sholat berjama’ah

Hukum sholat berjama’ah diantara para ulama telah berselisih. Ada yang mengatakan hukumnya wajib, sunnah muakkadah, dan syarat sah sholat. Namun demikian yang pasti adalah bahwasholat berjama’ah mempunyai nilai yang lebih dibanding sholat sendiri sebagaimana sabda rasul Saw :

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Sholat berjama’ah lebih utama dibandingkan sholat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat”.(HR Bukhori kitab Adzan bab Keutamaan Sholat berjama’ah no. 609)

Namun pendapat yang rajih menurut Lajnah daimah al-buhuts wal ifta saudi arabia adalah wajib sebagaimana banyaknya ayat dan hadits yang mengindikasikan hal tersebut seperti hadits yang diriwayatkan imam Muslim dalam Shahih-nya kitabAl Masaajid Wa Mawaadhi’ Shalat, babYajibu Ityanul Masjid ‘Ala Man Sami’a Annida’no. 1044.

أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ

“Seorang buta mendatangi NabiShallallahu’alaihi Wasallamdan berkata: “wahai Rasulullah aku tidak mempunyai seorang yang menuntunku ke masjid”. Lalu dia meminta keringanan kepada RasulullahShallallahu’alaihi Wasallamsehingga boleh shalat dirumah. Lalu beliauShallallahu’alaihi Wasallammemberikan keringanan kepadanya. Ketika ia meninggalkan nabi langsung Rasulullah memanggilnya dan bertanya: “apakah anda mendengar panggilan adzan shalat? Dia menjawab: “ya”. Lalu beliau berkata: “penuhilah!”

Seorang buta saja diwajibkan nabi untuk mendatangi adzan bagaimana dengan orang yang tidak buta?.

Pelajaran-pelajaran dalam sholat.

Sholat Menanamkan Kedisiplinan

Sholat mengajarkan kedisiplinan dalam berbagai hal diantaranya :

Pertama disiplin waktu( الوقتانضباط(; sholat merupakan kewajiban yang telah ditetapkan waktunya sehingga hal tersebut melatih muslim untuk disiplin dengan waktu-waktu tersebut sebagaimana firman Allah dalam surat an-Nisa Ayat 103 :

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Sesungguhnya sholat itu bagi orang beriman merupakan kewajiban yang telah ditentukan waktunya”.

Waktu-waktu sholat telah Allah tetapkan melalui pergerakan matahari, oleh karenanya hal tersebut merupakan patokan waktu bagi orang beriman. Manajemen waktu orang beriman harusnya diambil dari waktu sholat. Dan seharusnya orang mu’min adalah orang yang paling disiplin dengan waktu karena setiap hari kita diajarkan Allah untuk berdisiplin waktu.

Kedua Disiplin Aturan(الإنضباط النظام );

Sholat merupakan ibadah dengan serangkaian aturan yang telah Allah tetapkan melalui lisan rasul-Nya seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam bukhori dan Ahmad

صلّوا كما رأيتموني أصلّي

“Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat”.

Dengan demikian, sholat mengajarkan kita untuk disiplin dengan aturan karena jika tidak sesuai aturan maka akan tertolak. Tidak akan diterima orang yang sholat dengan bahasa selain arab, sholat melebihi atau mengurangi rakat dari ketentuan dan lain sebagainya. Sholat memiliki syarat, rukun, wajib dan sunnah serta yang membatalkannya yang harus diperhatikan. Begitupun kehidupan kita mempunyai aturan dari Allah SWT yang semestinya mengatur kita semua. Inilah pelajaran yang bisa kita ambil dari sholat.

Sholat Menanamkan Kebersihan Dan Kesucian( طهور و نظيف ).

Sebagaimana dalam syarah sah shalat, bahwa sholat diterima jika dalam keadaan bersih dan suci. Allah Ta’ala berfirman dalam surat al-Maidah ayat 6 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah...”.

Juga sabda Rasulullah Saw :

لا تقبل صلاة بغير طهور

“Sholat tidak diterima dengan tanpa bersuci”(HR. Muslim no. 224)

Kita diajarkan Allah untuk selalu bersih dengan mandi ataupun berwudhu 5 kali sehari sehingga seorang muslim adalah orang yang paling bersih dan suci. Tentunya disini muslim tidak hanya bersih dan suci jasmani namun juga bersih dan suci ruhani.

Melatih Konsentrasi( خسوعا)

Sholat melatih konsentrasi karena sholat menghendaki fokus pikiran kita hanya kepada Allah saja dan tidak kepada yang lain. Sehingga ketika akan sholat kita diharuskan untuk menghilangkan sebab-sebab terganggunya konsentrasi sebagaimana kita dimakruhkan sholat dalam keadaan lapar dan juga mengantuk.sebagaimana diriwayatkan dari ‘Aisyah Ra Rasulullah bersabda bahwasanya Jika shalat hendak didirikan, sedang makan malam sudah dihidangkan, maka mulailah dengan makan malam’. 
Salah satu ciri mu’min yang beruntung adalah yang sholatnya dalam keadaan khusyu’ alias konsentrasi penuh sebagaimana Allah firmankan dalam surat al-Mu’minun ayat 2 :
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya”.
Seseorang hendaknya selalu konsentrasi dalam setiap pekerjaannya, sehingga hasilnya bisa optimal.
Konsentrasi, terpusat, fokus, atau khusyuk, merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi setiap aktivitas. Istilah itulah yang senantiasa ditekankan di dalam pelaksanaan sholat, yaitu khusyuk mengingat Allah swt semata, khusyuk disetiap bacaannya, dan khusyuk disetiap gerakannya. Ketika seseorang tengah mengerjakan sholat, maka ia dituntut untuk mengerahkan segenap jiwa, raga, pikiran, dan hatinya untuk bersatu dalam satu titik, yaitu mengingat Allah swt. Tidak diperbolehkan lagi melakukan kontak dengan hal-hal di luar unsur-unsur yang terdapat atau diperbolehkan di dalam sholat.
 
Sholat dan Persaudaraan(الأخوة)
 

Didalam QS. Al-Baqarah: 43 “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku”.

Hadits rasulullah Saw menyuruh kita untuk sholat berjana’ah seperti diriwayatkan oleh Abu Daud :

“Karena itu shalatlah dengan berjamaah, karena srigala itu hanya menerkam kambing yang jauh terpencil dari kawan-kawannya (jamaahnya)”

Dalam hadits lainnya riwayat Imam Ahmad, Rasul Bersabda

أَقِيمُوا الصُّفُوفَ فَإِنَّمَا تَصُفُّونَ بِصُفُوفِ الْمَلَائِكَةِ وَحَاذُوا بَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسُدُّوا الْخَلَلَ وَلِينُوا فِي أَيْدِي إِخْوَانِكُمْ وَلَا تَذَرُوا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ وَمَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ

Perintah rasulullah dalam hadits tersebut untuk merapatkan shaf sehingga dikatakanbahwa yang menyambungkanshaf maka Allah akan menyambungkan ikatan hati mereka dan sebaliknya yang tidak menyambungkan shaf maka Allah akan putuskan ikatan hati mereka.

Sholat dan kedamaian

Sholat adalah suatu rangkaian ibadah yang diawali takbirotul ihrom dan diakhiri dengan salam. Dari definisi ini kita dapat pelajaran bahwa sholat membawa kedamaian kepada seluruh umat. Karena akhir sholat kita mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri yang artinya kita ingin mengatakan bahwa kita tidak akan menyakiti sekitar kita baik dengan ucapan maupun perbuatan.

Penutup

Subhanallah! Betapa mulianya nilai dari ibadah sholat yang merupakan ibadah yang paling utama bagi umat Islam. Bukankah rangkaian kepribadianyang luhur di atas merupakan satu prestasi yang sangat gemilang di dalam kehidupan?. Rasa syukur yang tak terhingga marilah sama-sama kita panjatkan  kepada Allah swt yang telah menempatkan kita semua di dalam koridor Islam.(Makalah Sholat sebagai cermin disiplin dal setiap amal Univesitas gunadarma)

Nilai-nilai sholat hendaklah kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Masih banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari sholat. Hal-hal yang disebutkan diatas hanyalah sebagian saja. Kita berharap dapat menjalankan sholat dengan benar dan kita memperoleh faedah dari sholat-sholat kita. Amin.



Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun