Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[India] Pakaian Dalam Anti Perkosaan

6 April 2013   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:37 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_246437" align="aligncenter" width="300" caption="antirape-underwear/Photo: Manisha Mohan, Niladri Basu Bal, Rimpi Tripathi/timesofindia"][/caption]

India, merupakan negara rangking tiga di Dunia dan nomer satu di Asia, dalam hal tingkat - tingginya angka perkosaan.  Menurut Hindustan Time, setiap 14 jam, terjadi satu tindak kekerasan seksual terhadap perempun di India, termasuk perkosaan yang berujung pada pembunuhan. Bahkan, aparat kepolisian sudah tak mau mengurusi laporan tentang kasus perkosaan.

Menurut berbagai sumber, perkosaan di India bukan saja terjadi karena kejahatan (terencana), namun juga sengaja akibat masalah-masalah budaya; misalnya dendam karena menolak ketika dilamar, (keluarga) perempuan tak mampu membayar mahar, dan lain sebagainya.  Atau, menurut Opendoors.org, ada juga kasus perkosaan, karena tak mau pindah agama, kemiskinan, dan tindak kekerasan sosial.

1364962767957906818
1364962767957906818

Kehindupan dan keamanan perempuan di India memang sangat rawan; para pemerkosa tak kenal  waktu, tempat, dan siapa korbannya. Semua perempuan India mempunyai peluang sama dalam hal menjadi korban perkosaan.

Hal tersebut jugalah yang menjadikan tiga serangkai Manisha Mohan, Niladri Basu Bal, Rimpi Tripathi, ketiganya adalah Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas SRM, Chennai, Tamil Nadu - India, menciptakan pakaian dalam perempuan yang bisa mengeluarkan setrum listrik hingga sebanyak 82 kali dan secara otomatis menghubungi polisi.

Menurut The Times of India, "Pakaian dalam ini dilengkapi alat penentu posisi Global Positioning System (GPS) dan alat sensor yang bisa mengeluarkan setruman listrik sebesar 3.800 kilovolt dan otomatis menghubungi orang tua serta polisi.  Ada sirkuit listrik di dekat payudara dilengkapi GPS dan kartu perdana telepon seluler. Setruman listrik itu diletakkan di dekat payudara karena menurut survei para pemerkosa biasanya menyerang dada korban lebih dulu. Mereka yang mencoba menganiaya seorang perempuan akan terkena setrum dan sensor di alat itu akan aktif secara otomatis menghubungi nomor telepon darurat serta orang tua korban." [caption id="attachment_246440" align="aligncenter" width="490" caption="theblaze.com - indiatimes.com"]

13652354981909709771
13652354981909709771
[/caption] Pakaian dalam anti perkosaan tersebut, semakin dikembangkan dan mengalami proses penyempurnaan; dan nantinya akan diproduksi massal di semua negara bagian India.

Kita tunggu saja, dijual di Indonesia

[caption id="attachment_246437" align="aligncenter" width="300" caption="antirape-underwear/Photo: Manisha Mohan, Niladri Basu Bal, Rimpi Tripathi"]
1365233542575408427
1365233542575408427
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun