[caption id="attachment_209938" align="aligncenter" width="500" caption="capture from antaranews.com"] [/caption]Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim, mengatakan bahwa,
"... kurikulum pendidikan sekolah dasar akan segera diubah menjadi hanya enam mata pelajaran sehingga tidak terlalu memberatkan pelajar. Saat ini kurikulum pendidikan SD sangat luas dan cukup banyak, sehingga pendidikan menjadi tidak fokus atau seakan kehilangan arah.
Selain itu, siswa SD juga menjadi sangat terbebani dengan berbagai mata pelajaran yang cukup banyak, sehingga banyak kehilangan kesempatan untuk mengenali nilai-nilai lingkungan yang ada. ...., harus mereka terima. Padahal, mata pelajaran tersebut belum tentu sesuai dengan kebutuhan pendidikan untuk siswa setingkat sekolah dasar.
Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang menyusun kurikulum baru dengan menyederhanakan kurikulum yang ada menjadi hanya enam mata pelajaran, yaitu Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika dan Seni Budaya serta olahraga dan kesehatan.
Dengan dimasukkannya seni budaya menjadi mata pelajaran di sekolah, diharapkan nilai-nilai budaya yang sempat berkurang kembali bisa dimaknai oleh para pelajar sehingga mereka bisa mendapatkan nilai budi pekerti yang lebih baik.
Kini juga sedang disusun kurikulum yang lebih menyenangkan dan bersifat terapan, sehingga anak-anak tidak lagi merasa bosan untuk belajar, karena cara menyampaikan mata pelajaran yang tidak menyenangkan.
Perubahan lainnya, yaitu sistem pembelajaran juga akan dilaksanakan secara sistematis dan terintegrasi, sehingga antara pelajaran satu dengan yang lainnya bisa saling mendukung dan saling berkaitan. Kalau saat ini, setiap mata pelajaran seakan berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan, sehingga arah pendidikan menjadi kurang jelas." [sumber antara news].
Jika rencana Kementerian Pendidikan dankebudayaan berjalan lancar, maka perubahan kurikulum dan jumlah mata pelajaran yang diajarkan (awalnya cuma di SD) hanya 6 (enam), dan juga ada perubahan sistem belajar - mengajar.
Kita, atau pun para praktisi pendidikan, belum bisa berkira-kira tentang isi serta model (revisi) kurkulum tersebut. Akan tetapi, sepintas telah mencerminkan kebutuhan proses belajar - mengajar di jenjang Sekolah Dasar. Bisa saja berupa atau adanya keseimbangan antara pengenalan lingkungan - belajar - (dan) bermain; atau (mungkin juga) bermain sambil belajar dan mengenal lingkungan. Atau mungkin juga ada istilah paduan ketiga hal tersebut namun belum kukenal.
Jika rencana tersebut menjadi kenyataan, maka akan berdampak pada perubahan (kurukulum, mata kuliah) di pendidikan calom guru SD atau bahkan SMP, SMA/K. Jika di SD hanya ada enam mata pelajaran, maka adanya pemangkasan mata kuliah yang diberikan kepada masiswa jurusan pendidikan pada PT/Universitas, [ini adalah urusan nergara, maka biarlah mereka yang berwenang memikirkannya].
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!