Mohon tunggu...
Jamal Rajajangkrik085608575111
Jamal Rajajangkrik085608575111 Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Beternak Orong-orong

21 Agustus 2017   18:48 Diperbarui: 21 Agustus 2017   18:51 13272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Orong-orong adalah sebutan bagi serangga yang berkaki empat dari family gryllotapidae yang serumpun dengan jangkrik dan gangsir. Dalam bahasa jawa, serangga yang biasa disebut hama ini biasa dipanggil dengan nama Anjing tanah . Dalam bahasa sunda serangga ini dikenal dengan nama Ga'ang dan mole cricket adalah sebutan orong-orong dalam bahasa inggris.

Orong-orong hidup di tanah, ladang dan sawah. Sepasang tungkai depan nya berevolusi menjadi semacam cangkul bergerigi yang berfungsi sebagai alat untuk menggali dan berenang. Bentuk kepalanya lebih besar dan lebih keras dari jangkrik pada umumnya. Sepasang sayap menempel di punggungnya untuk terbang pada musim kawin. Kaki kaki orong-orong kuat dan mampu berlari lebih cepat dari jenis jangkrik lainnya. Badannya berwarna kecoklatan sampai kekuningan dengan panjang sekitar 30mm.

Orong-orong adalah serangga nocturnal yang tidak suka beraktivitas di siang hari. Mereka lebih suka menghabiskan waktu siang hari di dalam lobang yang telah digali pada malam sebelumnya untuk bersembunyi dan menghindari predator. Sedangkan pada malam hari, orong-orong akan aktif bergerak dan mencari makan di sekitar lubang persembunyiannya.

Pada musim kawin, orong-orong dapat mengeluarkan bunyi melalui mekanisme pengeluaran bunyi serupa dengan jangkrik (dengan cara menggesekkan kaki belakangnya ke sayap di punggung) namun bunyi yang dihasilkan oleh orong-orong berbeda dengan bunyi yang dihasilkan jangkrik pada umumnya. Suara yang dihasilkan orong-orong cenderung monoton, panjang tanpa ada jeda ditengah-tengah bunyi ngeriknya dan berfrekwensi tinggi hingga amat sangat mengganggu pendengaran kita.

Tahukah anda, orong-orong ini merupakan salah satu hewan paling primitive di dunia. Orong-orong sudah mendiami bumi sejak 35 juta tahun yang lalu. Mereka bertahan hidup dan berevolusi sehingga mampu bertahan tidak punah sampai sekarang. Ketika pertama kali melihat orong-orong, memang terlihat serangga ini menakutkan, namun kenyataannya serangga ini tidak menyerang manusia atau hewan peliharaan yang lain. Apabila menggigitpun tidak akan menyebabkan luka yang parah.

Ketika musim kawin tiba, orong-orong akan mengeluarkan bunyi ngerik yang sangat keras dan berisik. Orong-orong jantan menarik perhatian pasangannya dengan berbunyi di dalam rongga persembunyiaanya. Orong-orong berkembang biak dengan bertelur, telur diletakkan orong-orong betina di sekitar tanah yang lembut dan lembab. Dalam waktu 10-17 hari setelah diletakkan, telur akan menetas dan bayi orong-orong segera berpencar untuk mencari makan.

Serangga ini merupakan hewan omnivora atau serangga pemakan segala. Mulai dari larva serangga, cacing tanah serta akar dan batang tumbuhan dan rerumputan. Sebagian daerah menganggap orong-orong ini merupakan hama karena merusak perakaran tanaman palawija dan kacang-kacangan. Petani membasmi orong-orong dilahan pertanian mereka menggunakan pestisida dan insektisida dosis tinggi. Hal itu menyebabkan banyak spesies orong-orong serta jangkrik local yang terancam punah dari ekosistem.

Cara ternak orong-orong

Orong-orong meskipun serangga liar yang biasa ditemukan di sekitar pekarangan anda, ternyata bisa diternakkan. Meskipun caranya tidak sama seperti ternak jangkrik. Hal itu dikarenakan orong-orong sangat suka menggali tanah maka untuk cara ternak orong-orong kita harus mengkondisikan media ternak dan media tempat sembunyi orong-orong sehingga dapat berkembang biak dengan baik.

Media beternak orong-orong

Media beternak orong-orong yang mudah adalah container box yang terbuat dari plastik dan diberi tanah humus yang lembab sebagai tempat sembunyi orong-orong. Selain tanah humus, dapat pula digunakan serbuk kayu limbah penggergajian atau sekam yang sudah lapuk. Jaga kondisi di dalam container box stabil pada 30C dengan kelembaban 85%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun