Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

CUKS, Belu Pemberdaya dari Indonesia Timur

16 September 2017   00:00 Diperbarui: 16 September 2017   05:23 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternak babi, usaha kombas CUKS di Atambua (foto: bkcuk)

Sinar sang surya pagi yang merekah diantara tumpukan awan-awan putih membangunkanku dari tidur di pagi hari dalam pesawat jurusan Jakarta-Kupang. Di kejauhan terlihat gugusan pulau-pulau Nusa Tenggara dikelilingi lautan luas yang membentuk pemandangan yang sangat indah. Tepat pukul 06.30 Waktu Indonesia Timur pesawat mendarat dengan mulus di bandara El Tari, Kupang setelah melalui penerbangan sekitar tiga jam.

Setelah menunggu tiga jam, perjalanan dilanjutkan dengan pesawat yang lebih kecil, menuju Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur; kota perbatasan dengan Negara Timor Leste. Di sini kita akan bertemu belu (sahabat, dalam bahasa Tetun Terik---bahasa asli warga Atambua) yang sejak tahun 2012 bergerak dalam pemberdayaan komunitas basis.

Penerbangan Kupang-Atambua hanya setengah jam. Dari udara terlihat hamparan pepohonan yang mengering, sungai-sungai yang tinggal pasir dan bebatuan akibat kekeringan. Sepintas, tergambar beratnya kehidupan masyarakat yang sehari-hari berbahasa Tetun ini. Kesulitan air memang menjadi bagian dari perjuangan hidup masyarakat.

Ungkapan popular "sumber air su dekat" benar-benar nyata di sini. Di kampung-kampung ketika bulan Juni, Juli, Agustus terlihat warga antri air di sumur-sumur; sawah-sawah membatu, menjadi tempat anak-anak bermain sepak bola dan layangan.

Namun alam yang keras tentu tidak membuat manusia menyerah. Banyak cara mensiasati untuk menyejahterakan diri, memberdayakan diri dan komunitasnya. Terbukti nyata, di kabupaten inilah kita dapat melihat buah-buah perjuangan masyarakatnya yang menghasilkan kesejahteraan melalui gerakan pemberdayaan komunitas basis Kopdit Credit Union Kasih Sejahtera (CUKS).

Roh dan Daging Komunitas Basis (kombas)

cover-buku-pemberdayaan-final-20-3-2017-web-59bc073cc05a1c6245765122.jpg
cover-buku-pemberdayaan-final-20-3-2017-web-59bc073cc05a1c6245765122.jpg
Dalam waktu yang relatif singkat, 2008 sampai 2010 perkembangan aset dan anggota CUKS sangat pesat. Tentu saja hal ini positif. Namun apakah kondisi demikian bisa bertahan lama? Para pengurus, pengawas dan manajemen mulai merefleksikan dampak nyata CUKS bagi anggotanya. 

Menurut RD. Urbanus Hala, dalam berbagai diskusi dan refleksi sejak tahun 2011, CU Kasih Sejahtera mulai menemukan jati diri sebagai lembaga pemberdayaan hidup. "Melalui komunitas orang-orang saling mengenal lebih dekat, sehati, sepikir dan sepenanggungan. Mereka dapat menggali potensi dari setiap individu untuk mencapai tujuan bersama. Disinilah prinsip gotong-royong dan solidaritas diterapkan," tegasnya. Karena itulah, maka mulai tahun 2012 CU Kasih Sejahtera memberikan  pelayanan bagi anggota yang berhimpun dalam kelompok-kelompok binaan, seperti kelompok peternak babi, peternak sapi, budidaya pertanian dan usaha kerajinan tenun ikat.

Kemudian dalam perencanaan strategis (strategic planning) pada tanggal 6-12 Desember 2013, dalam, difasilitasi oleh RD. Fredy Rante Taruk. Diputuskan CUKS menggunakan pola baru  dalam mengorganisir para anggotanya melalui pemberdayaan "Komunitas Basis" (Kombas).

Pola baru pemberdayaan melalui Kombas ini menjadi roh seluruh aktivitas CUKS dan sejalan dengan visi, misi, tujuan strategis, sasaran, program kerja, kemudian dibentuk divisi baru yaitu Divisi Pemberdayaan Kombas.

Menurut RD. Urbanus Hala, pemberdayaan dimaknai sebagai suatu 'proses' menuju berdaya atau 'proses' pemberian daya (kekuatan/kemampuan) kepada pihak yang belum berdaya. Sedangkan yang dimaksud Komunitas Basis (Kombas) adalah sekelompok anggota yang terdiri dari 10-20 orang yang tinggal berdekatan dan memiliki pemahaman yang sama tentang gerakan Credit Union.  "Pemberdayaan Kombas adalah Proses penyadaran untuk memampukan anggota Credit Union Kasih Sejahtera dalam meningkatkan mutu hidupnya melalui penghayatan nilai-nilai kehidupan dan usaha produktif sesuai dengan potensi yg dimiliki," jelas Herman Abatan di di kantor pusat CUKS, Jalan Maromak Oan No.1 RT.17/RW.04, Atambua, Kota Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun