Mohon tunggu...
Jafar G Bua
Jafar G Bua Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Photo Journalist CNN Indonesia, salah satu stasiun televisi yang menjadi bagian dari CT Corp dan CNN International. Saat ini bekerja dan berdomisili di Pulau Sulawesi, namun ingin berkelana ke seluruh pelosok Nusantara Jaya. Semua tulisan di microsite ini dapat dikutip sepanjang menyebutkan sumbernya, sebab ini semua adalah karya cipta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ikan Bakar Rica-rica

25 Desember 2009   02:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:47 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PARUH Februari 2009 lalu saya mengunjungi Togian, sepotong surga di garis Khatulistiwa. Sempat singgah semalam di Ampana, Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, setelah melewati perjalanan darat yang melelahkan dari Palu, melalui Parigi Moutong sampai ke Poso. Saya sempat menikmati lezatnya ikan bakar rica-rica dengan kangkung cah di Ampana.Jadi, saya belum akan berkisah tentang betapa eloknya Togian dengan gugusan pulau-pulau karang, indah pasir putihnya atau mencengangkannya menikmati mentari terbenam dari pulau di pusat Teluk Tomini itu. Saya akan berkisah dulu tentang ikan bakar rica-rica dan kangkung cah itu. Soal ikan bakar rica-rica ini memang perlulah diceritakan sendiri. Paling enak membuat penganan ini dari ikan karang, semisal ikan Kerapu atau ikan Merah. Bisa pula ikan Katombo atau Tuna kecil. Setelah dibersihkan sisiknya, dibaluri garam secukupnya dan beri perasan jeruk nipis. Baru setelah itu dibakar. Ibu Tina atau Pak Abdullah, pasangan suami istri yang mempunyai warung yang menyediakan ikar bakar rica-rica mengatakan bahwa mereka hanya menjual ikan yang benar-benar segar. Saya sudah membuktikan hal itu, ketika singgah di Ampana dalam perjalanan menuju Togian. Ikannya benar-benar segar, sampai-sampai harus memesan lagi saking nikmatnya. Harga per porsinya hany Rp 20 ribu. Jika dibeli per kilogram hanya Rp 15 ribu. Bandingkan dengan di Muara Angke, Jakarta Utara. Nah, ikan bakar rica-rica dibakar di atas bara kayu, jadi terasa aromanya. Sesekali selama di atas panggangan dibaluri minyak kelapa kampung agar aromanya makin sedap. Paling enak jika memilih ikan karang bagian kepalanya, karena bisa mengisap otaknya atau cairan di matanya. Bisa disajikan pula dengan kangkung cah dan sayuran lainnya. Kalau tidak suka pedas, tenang saja, rica-ricanya dipisahkan. Jadi untuk merasakan sensasi rica-ricanya bisa sesekali dicolekkan ke rica-rica di piring pinggan. Rica-ricanya terbuat dari rica atau cabe rawit masak, ditambah irisan tomat, bawang merah, lalu diberi minyak kelapa kampung dan perasan jeruk nipis. Mmmm, rasanya menggigit lidah. Anda harus mencobanya. Jadi, mulai sekarang, bolehlah atur jadwal kunjungan Anda ke Togian, sepotong surga di Katulistiwa dan menikmati ikan bakar rica-rica ditambah kangkung cahnya.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun