Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukber Lesehan di Kota, Berbagi Berkah di Desa

27 Juni 2016   02:52 Diperbarui: 27 Juni 2016   12:35 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi buka bersama (bukber) lesehan di pekarangan rumah dinas Wali Kota Cilegon, selalu dinanti warga Cilegon tiap kali ramadhan. Pada kesempatan ini, warga dan para pejabat pemerintah Kota Cilegon berbaur serta membaur. Interaksi seperti ini adalah bagian dari momentum untuk merekatkan silaturahim antar warga dan antar penyelenggara pemerintah kota. Foto: isson khairul

Berbuka itu nikmat. Apalagi berbuka bersama. Itulah yang terasa saat berbuka bersama dengan warga Kota Cilegon. Semua lesehan, mengudap kurma dan kue-kue kecil. Ramadhan semakin menguatkan kebersamaan, menjadi persaudaraan.

Bukber itu berlangsung Rabu (22/6/2016) lalu, di rumah dinas Iman Ariyadi, Wali Kota Cilegon. Rumah dinas itu berupa bangunan peninggalan Belanda, dengan pekarangan yang luas. Sejumlah tenda didirikan di halaman, untuk menampung warga yang hendak berbuka bersama. Mereka lesehan di karpet. Warga yang datang lebih awal, lesehan di teras rumah, berbaur dengan para muspida Kota Cilegon. Ada Iman Ariyadi dan Ketua DPRD, Fakih Usman, yang menjadi tuan rumah. Ada pula sejumlah pejabat serta pegawai pemerintahan di lingkup Kota Cilegon. Semua berbaur serta membaur.

Tradisi Merekatkan Warga

Acara bukber ini sudah menjadi tradisi ramadhan di Kota Cilegon. Dalam sekali ramadhan, bisa berlangsung beberapa kali bukber. Saya sebagai Kompasianer, dalam ramadhan tahun ini, sudah dua kali diundang untuk hadir bukber di sini. Suasananya asyik, karena pada kesempatan itu, kita bisa mengenal warga Cilegon dari berbagai lapisan sosial. Posisi rumah dinas itu berada di jalan protokol, berseberangan dengan Masjid Agung Nurul Ikhlas, hingga dengan leluasa dijangkau publik secara luas.

Masjid Agung Nurul Ikhlas menjadi salah satu simbol Kota Cilegon. Kita tahu, Cilegon sebagai kotamadya, adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai Islam yang menjadi akar kehidupan masyarakat Banten. Sejarah panjang Kesultanan Banten adalah juga sejarah kehidupan beragama masyarakat Kota Cilegon, yang secara administratif menjadi bagian dari Provinsi Banten. Dari pekarangan rumah dinas itu, setelah waktu berbuka tiba, kita bisa menyaksikan menara Masjid Agung Nurul Ikhlas menjulang dengan indahnya.

Iman Ariyadi berdiri di antara jamaah Masjid Raudatul Jannah, Cilentreng, Kecamatan Purwakarta. Pada kesempatan itu, ia bukan hanya memberikan sumbangan, tapi sekaligus mengajak jamaah masjid tersebut agar secara bersama-sama meningkatkan kualitas dalam beribadah. Itu adalah bagian dari upaya untuk memperkuat ketahanan masyarakat. Foto: arum sato
Iman Ariyadi berdiri di antara jamaah Masjid Raudatul Jannah, Cilentreng, Kecamatan Purwakarta. Pada kesempatan itu, ia bukan hanya memberikan sumbangan, tapi sekaligus mengajak jamaah masjid tersebut agar secara bersama-sama meningkatkan kualitas dalam beribadah. Itu adalah bagian dari upaya untuk memperkuat ketahanan masyarakat. Foto: arum sato
Setelah berbuka, para pejabat dan warga shalat magrib bersama di ruang tengah. Karena areanya tidak begitu luas, shalat pun dilakukan secara bergantian. Di sisi kiri rumah dinas, ada mushala, yang juga digunakan untuk shalat bergantian. Sebagian warga memilih menyeberang ke Masjid Agung Nurul Ikhlas, untuk shalat magrib di sana. Aktivitas ibadah tersebut berlangsung dalam suasana persaudaraan. Masing-masing menyesuaikan diri dengan keadaan, dengan kondisi lapangan.

Ini mengingatkan saya pada tausyiah sebelum berbuka tadi. Salah satu hakekat puasa adalah melatih diri untuk bersabar. Bahkan, untuk menunaikan shalat pun, dibutuhkan kesabaran. Sebesar maupun seluas apa pun sebuah masjid, misalnya, pastilah daya tampungnya terbatas. Sesungguhnya, ada banyak keterbatasan yang kita hadapi sehari-hari. Seringkali kita emosi dan lepas kendali. Nah, puasa menjadi momentum yang tepat untuk berlatih mengendalikan diri, agar kita lebih sabar menyikapi berbagai keterbatasan yang kita hadapi.

Tradisi Berbagi Berkah

Tradisi bukber lesehan di rumah dinas tersebut, dilanjutkan dengan tradisi berbagi berkah ke sejumlah masjid yang ada di Kota Cilegon. Para pejabat kota tersebut, mengunjungi sejumlah masjid, kemudian shalat taraweh bersama warga di sana. Iman Ariyadi, Wali Kota Cilegon, pada Rabu (22/6/2016) itu, berkunjung dan shalat taraweh di Masjid Raudatul Jannah, Cilentreng, Kecamatan Purwakarta. Di sana, ia berbaur dan membaur dengan warga setempat. Ini adalah tradisi ramadhan yang ditunggu-tunggu warga.

Yang juga dinanti warga adalah donasi untuk pembangunan masjid. Benar, Iman Ariyadi memberikan sumbangan kepada pengurus Masjid Raudatul Jannah. Ada sumbangan dari pemerintah Kota Cilegon, ada pula donasi dari Iman Ariyadi secara pribadi. Bukan hanya itu. Iman Ariyadi juga mengajak kalangan dunia usaha di Kota Cilegon untuk memberikan donasi ke sejumlah masjid. Pada Rabu (22/6/2016) itu, yang juga turut memberikan sumbangan ke Masjid Raudatul Jannah adalah Krakatau Steel. Ini adalah perusahaan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara yang ada di Cilegon.

Ketua DPRD Kota Cilegon, Fakih Usman (kanan) menyerahkan donasi kepada pengurus Masjid Nurul Iman, Bulakan, Cipaud, Kecamatan Cibeber. Selain donasi dari pemerintah kota, ada pula sumbangan dari perusahaan yang ada di Cilegon. Masjid ini belum sepenuhnya selesai tapi bagian dalamnya sudah bisa digunakan untuk shalat. Foto: isson khairul
Ketua DPRD Kota Cilegon, Fakih Usman (kanan) menyerahkan donasi kepada pengurus Masjid Nurul Iman, Bulakan, Cipaud, Kecamatan Cibeber. Selain donasi dari pemerintah kota, ada pula sumbangan dari perusahaan yang ada di Cilegon. Masjid ini belum sepenuhnya selesai tapi bagian dalamnya sudah bisa digunakan untuk shalat. Foto: isson khairul
Pada waktu yang sama, Fakih Usman, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon, juga berkunjung dan shalat taraweh di Masjid Nurul Iman, Bulakan, Cipaud, Kecamatan Cibeber. Desa Bulakan tersebut berada di atas bukit, yang untuk mencapainya kita harus melalui jalan yang berkelok-kelok. Sebagian besar jalan sudah beraspal, bahkan ada yang sudah dibeton. Dengan demikian, akses dari pusat kota ke desa tersebut relatif lancar. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit berkendara untuk mencapainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun