Ada pantun orang Minang yang terkenal;
"Â Karatok madang diulu
Bababuah babungu balun
Marantau lah bujang dahulu
Dirumah paguno balun "
Yang kira-2 artinya semasa muda merantau dahulu , karena dirumah belum diperlukan.
Mungkin ungkapan ini bisa sedikit diplesetkan menjadi bait terakhir;
"Â Maratau urang gaek dahulu
Karena dirumah sudah kosong ".
Ini adalah salah dilema masyarakat Sumbar. Walau menurut catatan statistik angka kelahiran di Sumbar cukup tinggi, namun jumlah penduduknya tidak bertambah.
Suatu typical dari keluarga asalnya  adalah petani. Waktu anak kecil disekolahkan dengan berbagai cara, yang penting sekolah ke Jawa. Mungkin ada yang gagal, tapi kita lihat dulu yang berhasil. Semua anak disekolahkan , lelaki dan perempuan. Setelah mereka berhasil sekolah , kemudian mereka  berkerja dan berkeluarga . Hampir 90% dari mereka tidak ada yang pulang kampung untuk mencari nafkah. Orang tuapun cukup berbahagia karena semua anaknya jadi orang. Menantupun baik, walau bukan orang Minang. Setiap bulan setoran dari anak-2 lebih dari cukup.