Mohon tunggu...
Muhammad Irwansyah
Muhammad Irwansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Anggota PSHT dan HMI

Hidup Merupakan Pembelajaran Menuju Kesempurnaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pekuwon Punya Budaya Unik Mengaji

2 Desember 2019   09:43 Diperbarui: 2 Desember 2019   09:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika memasuki waktu maghrib indahnya Desaku Pekuwon, Dsn. Randu Pagir Tuban, anak kecil dulu selalu diajarkan untuk taat dan menghormati kepada sesepuh terlebih pada Mbah Yai sang guru mengaji dan menjadi imam mushola, maka jika adzan telah tiba sudah berada di mushola, bahkan harus datang terlebih dahulu sehingga kalau datangnya lebih dapat diajarkan mengaji lebih awal.

Mbah Yai Ishaq adalah salah satu imam dimushola sekaligus menjadi guru ngaji disalah satu mushola Dsn Randu Pagir lingkungan anak centhongan pekuwon mengaji, dan seperti mushola lainnya jika sudah waktunya kami diberi jadwal untuk adzan mghrib secara bergilir dan ada pula bagian untuk iqomah adzan.

Setelah itu dilanjutkan dengan sholat berjamaah bersama para warga lingkungan setempat dan Mbah Yai Ishaq sebagai imam, lalu dilanjutkanlah berdzikir bersama dan langsung mengaji dibimbing langsung dengan Mbah Yai Ishaq, dan karena keterbatasan pengajar kadang aku bersama temanku agus disuruh mengajari teman lainnya karena semakin banyak santri mengaji dan hanya Mbah Yai seorang, dan terkadang kak hafidz anak Mbah Yai juga membantu mengajari.

Sebelum maghrib sore tadi yang berangkat awal itulah yang akan diajarkan mengaji lebih awal, budaya seperti itu selalu dilakukan sebab memicu motivasi anak untuk rajin mengaji dan belajar membaca Al Quran dengan baik, namun jika dihari selasa kita selalu diajarkan untuk menghafal pada surat-surat pendek dan memuji Allah sebagai bentuk pendidikan keagamaan yang secara sederhana menghafal.

Mbah Yai mengajari kami bersama lainnya dengan 2 meja bangku tatakan mengaji sambil baris berderet disitulah santri harus mengulas dan mempelajari sejauh mana kami bisa membaca secara fasih, jika sudah benar-benar faham sampai ayat dan juz berapa kita bisa membaca tersebut dengan baik, maka dapat dilanjutkan pada ayata atau  juz Al Quran selanjutnya, namun jika tidak memahami dan masih terbata-bata maka kami harus mengulangnya sampai bisa membaca dengan baik.

Mbah Yai Ishaq sesosok Kiyai yang sederhana dalam mendidik seorang santri sebab dalam iringan mengaji kami diajarakan untuk takdzim dengan sepuh terlebih ketika kami sudah selesai mengaji, disuruh untuk mengulas lagi bab yang sudah diajarkan mengaji sehingga harapannya pertemuan besoknya dapat membaca dengan lancar.

Dalam mengaji tersebut ada selingan unik suruhan kepada santri bahwa jika sudah selesai mengaji dan mengulasnya kami disuruh untuk memijat pada Mbah Yai, karena sederhananya beliau yang mana kesehariannya berprofesi menjadi tani jika pegal maka santrilah yang harus memijat punggung beliau.

Tetapi perlu diketahui bahwa masyarakat setempat termasuk santri Desa Pekuwon tepat Dsn, Randu pagir sesosok masyarakat komunal senantiasa merasa bersyukur (nerimo ing pandom) pada Gusti Allah atau tuhan yang Maha Esa, sebagai Dzat pemberi rizki pada masyarakat sekitar diberikan panen telah tiba, diadakan doa bersama atas permintaan warga setempat supaya diberikan keberkahan atas limpahan panen tani, yang dilakukan setelah selesai sholat berjamaah.

Disisi lain wajah santri merasa bahagia pula karena setiap beberapa hari sekali dalam kebiasaan itu kami dapat menikmati makan bersama dalam kesederhanaan dan terasa nikmat jika dilakukan bersama-sama.

Dalam kesederhanaan itulah kami di didik dan belajar syariat agama serta pentingnya menghormati pada sesepuh yang lebih tua dari kita selagi kita dalam kebaikan dan kebenaran, sehingga harapannya menjadi warga Desa Pekuwon yang baik tercermin ahlak yang baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun