Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Petinju Legendaris Dunia Muhammad Ali Telah Berpulang

4 Juni 2016   17:09 Diperbarui: 4 Juni 2016   17:28 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Baru saja saya mendapat info dari teman di media sosial bahwa legenda tinju dunia Muhammad Ali meninggal dunia. Setelah saya mencari berita di beberapa situs online, ternyata berita tersebut benar. Muhammad Ali sempat menjalani masa-masa kritis dalam beberapa jam terakhir sebelum meninggal di sebuah rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat, Jumat malam (3/6) atau Sabtu pagi waktu Indonesia.

Dua hari yang lalu, Ali dibawa ke rumah sakit tersebut karena mengalami masalah pernapasan. Ali yang meninggal di usia 74 tahun telah menderita penyakit Parkinson selama lebih dari tiga dekade. Salah satu figur paling terkenal abad ke-20 itu tak banyak muncul ke publik sejak beberapa tahun terakhir.

Ali dilahirkan pada tanggal 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr. Dia kemudian berganti nama pada tahun 1964 setelah memeluk agama Islam. Kehidupan Ali sangat bervariasi, penuh warna. 

Beberapa episod dalam kehidupan Ali seperti yang saya sarikan kembali berdasarkan catatan di wikipedia adalah sebagai berikut. Ali berasal dari keluarga sederhana, dari ayah seorang pelukis billboard (papan iklan) dan rambu lalu lintas dan ibu seorang pencuci pakaian. 

Pada usia 12 tahun, Clay, jr. melapor kepada polisi bernama Joe Martin, bahwa sepeda barunya dicuri orang. Joe Martin, yang juga seorang pelatih tinju di Louisville, mengajari Clay kecil cara bertinju agar dapat menghajar si pencuri sepeda. Clay kecil sangat antusias berlatih tinju di bawah bimbingan Martin.

Karir Ali melesat cepat. Dalam kancah tinju amatir, Clay meraih medali emas kelas berat ringan Olimpiade Roma 1960. Setelah itu ia beralih ke tinju pro dan merebut tiga kali juara tinju kelas berat.

Di tahun 1964, Clay  merebut gelar juara dunia dengan menang TKO di ronde 7 dari 15 ronde yang direncanakan atas Sonny Liston. Segera setelah menang atas Liston, Clay memproklamirkan agama dan nama barunya, Muhammad Ali. Gelar juaranya dicopot ketika di tahun 1967 sampai 1970 Ali diskors oleh Komisi Tinju karena menolak program wajib militer untuk berperang di Vietnam oleh pemerintah Amerika Serikat.

Untuk kedua kali. Ali merebut kembali gelar juara kelas berat setelah menumbangkan George Foreman di Zaire, Afrika, dengan menang KO pada ronde ke 8. Tidak didapat info kapan gelar tersebut lepas, tapi di tahun 1978 Ali untuk ketiga kalinya merebut juara dunia setelah menang angka atas Leon Spinks di New Orleans, AS. Tahun 1979 Ali mengindurkan diri dari ring tinju, namun di tahun 1980 masih tercatat bertarung kembali melawan Larry Holmes dan kalah TKO di ronde 11

Ali juga punya kehidupan rumah tangga yang mengalami kawin cerai. Istri yang mendampingi sampai akhir hayatnya adalah Veronica Ali yang merupakan istri ketiga. Dari Veronica, Ali mendapat dua putri, salah satunya adalah Laila yang kelak menjadi juara dunia tinju wanita. 

Sebagai muslim, Ali akrab dengan Indonesia. Ali pertama kali menginjakkan kaki di bumi Indonesia pada tahun 1973 saat melakukan eksibisi melawan petinju Belanda Rudi Lubbers, di Jakarta. Ali terkesan dengan Indonesia dan menyebutnya  "Sebuah negara yang unik, di mana penduduknya sangat bersahabat, dan selalu tersenyum kepada siapapun." Terakhir Ali datang ke Indonesia pada tahun 1996 dan sempat bertemu pejabat tinggi negeri ini.

Saya yang di tahun 70-an masih anak-anak punya kenangan tersendiri karena sering membaca berita tentang Muhammad Ali di koran. Demikian pula dari siaran pandangan mata pertandingannya yang disiarkan RRI. Saat televisi dapat ditangkap tahun 1977 di kampung saya, baru pertama kali saya menikmati bagaimana kelincahan Ali dengan gaya hit and run, bertinju bagaikan penari. Memang ia dijuluki seniman tinju yang sangat menghibur penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun