Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Presiden Jokowi Tidak Hadir di Pesantren Lirboyo

21 Februari 2020   00:07 Diperbarui: 21 Februari 2020   00:06 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlalu banyak berita hangat yang terjadi pada Minggu kedua Februari ini. Ada satu berita yang cukup menggelitik, namun seolah tenggelam, yakni ketidakhadiran Presiden Jokowi pada acara peresmian rusunawa (rumah susun sederhana sewa) di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020) lalu.

Pesantren tersebut bukan pesantren kecil karena punya sekitar 29.000 orang santri yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Yang nyantri itu banyak yang secara ekonomi tergolong tidak mampu, karenanya keberadaan rusunawa akan sangat membantu.

Tidak hanya karena banyaknya santri yang membuat Pesantren Lirboyo punya arti strategis. Tapi tentu juga karena adanya para kiai kharismatik yang sangat dihormati oleh semua kalangan, termasuk pejabat tinggi negara.

Jangan heran kalau peresmian rusunawa dilakukan oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan dihadiri pula oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Masalahnya, seperti yang dilansir dari  rmol.id (16/2/2020), Pramono Anung melarang Presiden Jokowi untuk hadir di Kediri. Mungkin melarang di sini maksudnya memberikan masukan, karena posisi Pramono yang "hanya" pembantu Presiden.

Tapi memangnya ada apa kok ada "larangan" itu? Nah ini dia, alasannya cukup menggelitik, yakni karena takut Presiden lengser. Larangan itu dikaitkan dengan mitos bahwa Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid yang lengser setelah berkunjung ke Kediri.

Untung saja berita "larangan" itu tidak begitu banyak mendapat tempat di media massa, karena tertutup oleh berita WNI yang dijemput ke Wuhan, China, dan dipulangkan ke kota asal masing-masing setelah dikarantina selama dua minggu di Natuna.

Namun tetap saja ada beberapa media daring yang menyampaikan kritik tajam terhadap Pramono yang notabene adalah lulusan ITB Bandung, tapi kok percaya dengan mitos seperti itu.

Mungkin karena menyadari pernyataannya bisa dipersepsikan secara keliru oleh masyarakat, akhirnya Pramono mengatakan bahwa ia dalam konteks bercanda, yang terlontar merespon sambutan Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Abdullah Kafabihi Mahrus (kumparannews, 18/2/2020).

Ya, kultur pesantren memang tidak jarang dibumbui dengan guyonan. Ingat, Gus Dur sering melontarkan pernyataan yang bikin pendengarnya terbahak-bahak, termasuk pemimpin negara asing yang dikunjunginya sewaktu menjadi Presiden.

Lagi pula kita yakin, Presiden Jokowi tidak hadir di Kediri tentu karena sudah punya agenda lain yang tak kalah penting. Keputusan itu pasti sudah dipertimbangkan dengan matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun