Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Wacana Membentuk Provinsi Bogor Raya, Sebaiknya Gabung ke Jakarta Saja?

22 Agustus 2019   17:00 Diperbarui: 23 Agustus 2019   05:36 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. metrotvnews.com

Meski status pemekaran daerah otonom baru, baik di level kabupaten atau kota maupun level provinsi, sedang dimoratorium, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, lagi mengkaji kemungkinan pengusulan pembentukan Provinsi Bogor Raya.

Rencananya provinsi tersebut mencakup delapan daerah yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.

Nantinya Kabupaten Bogor juga akan dipecah menjadi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Bogor Timur, dan Kabupaten Bogor untuk daerah yang masih tersisa. Dengan demikiaan, rencananya akan terdapat 10 daerah otonom di Provinsi Bogor Raya.

Tapi dari berita di Metro TV Rabu malam (21/8/2019), pejabat Pemkot Bekasi dan Pemkab Bogor yang diwawancarai reporter televisi, menyatakan lebih bermanfaat bila mereka bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta.

Demikian pula Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan lebih suka bergabung dengan DKI Jakarta dengan alasan aktivitas penduduk Depok lebih banyak di Jakarta. Lagi pula Idris mengaku tidak bisa berbahasa Sunda (viva.co.id, 22/8/2019).

Sebetulnya Pemkot Bogor tidak hanya mengkaji kemungkinan pembentukan Provinsi Bogor Raya saja, tapi ada juga alternatif lain seperti perluasan wilayah kota Bogor, agar berbagai problematika di sana yang saling berhubungan dengan wilayah yang mengelilinginya dapat terpecahkan. 

Tentu maksudnya dengan menjadi satu provinsi, koordinasi akan lebih mudah dilakukan. Apalagi bila yang menjadi ibu kota adalah Bogor, akan banyak keuntungan yang mengalir ke kota hujan itu.

Namun perlu juga dikaji biaya pembentukan provinsi baru yang pasti mahal. Bukan saja harus membangun banyak kantor dan merekrut pegawai baru, juga akan ada penambahan biaya untuk pilgub dan pileg. Meskipun di mata parpol hal ini akan dianggap sebagai peluang baru. 

Sebetulnya Jawa Barat terancam berkurang wilayahnya bukan dari Bogor Raya saja. Jauh sebelumnya sudah hampir matang pengkajian pembentukan provinsi Cirebon, yang juga mencakup beberapa kabupaten di sekitarnya seperti Majalengka, Kuningan dan Indramayu. Dalam versi lain bahkan sampai mengambil beberapa kabupaten di Jawa Tengah.

Kalau saja terwujud Provinsi Bogor dan Cirebon, Jawa Barat menciut drastis dengan menyisakan Bandung dan sekitarnya serta Karawang, Subang, Sumedang, Tasikmalaya, Garut dan Ciamis.

Nah, bila menambah provinsi dinilai telalu mahal, menggabungkan beberapa kabupaten atau kota untuk bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta agaknya lebih realistis (meskipun nanti istilah DKI akan dihapuskan dari Jakarta). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun