Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Bus Jakarta-Padang Bergairah Lagi

22 April 2019   10:07 Diperbarui: 22 April 2019   18:59 2785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. beritasatu.com

Siklus bisnis terkadang sulit diterka. Ada bisnis yang betul-betul tiarap karena sudah ketinggalan zaman seperti kematian wartel yang "ditelan" warnet. Sekarang warnet pun mulai suram setelah maraknya penggunaan smartphone. 

Namun ada juga yang setelah terpuruk, mampu bangkit kembali. Itulah yang sekarang terjadi dengan jasa transportasi berupa bus penumpang antar pulau, khususnya dari Jakarta ke beberapa kota di Sumatera, pulang pergi.

Kebetulan Minggu siang (21/4/2019) saya kedatangan tamu, teman lama waktu sekolah dulu di Payakumbuh, Sumatera Barat. Sejak ia pensiun di sebuah kantor cabang bank di Sumatera Barat, ia berkeliling ke beberapa kota tempat anak-anaknya bermukim, salah satunya di Jakarta.

Rata-rata sekali enam bulan teman tersebut ke Jakarta untuk sekitar 1 bulan. Sekali dalam rentang waktu satu bulan tersebut, ia akan menyempatkan bertandang ke rumah saya atau bertemu di tempat lain, sekadar untuk ngobrol-ngobrol beberapa jam.

Nah, dari obrolan minggu siang itu, ternyata sekarang sang teman tidak lagi naik pesawat Padang-Jakarta seperti biasa, tapi langsung naik bus dari Payakumbuh (125 km dari kota Padang arah ke Pekanbaru).  

Alasannya tentu saja berkaitan dengan tarif angkutan. Naik pesawat one way Padang-Jakarta yang dulu dengan maskapai segmen bawah cukup merogoh kocek sekitar Rp 500.000, sekarang tarif termurah di kisaran Rp 1.200.000.

Sementara naik bus eksekutif full AC dengan seat 2-2 (2 di kiri dan 2 di kanan) yang bisa direbahkan, dari berbagai kota di Sumatera Barat ke Jakarta hanya Rp 400.00 dengan waktu tempuh 42 sampai 48 jam, termasuk saat berhenti makan 5 kali dan naik kapal penyeberangan dari Bakauheni di Lampung ke Merak, Banten.

Anggaplah untuk makan di jalan menghabiskan sekitar Rp 150.000, jatuhnya tetap masih belum separoh tarif tiket pesawat. Padahal kalau naik pesawat, si teman perlu lagi ongkos transpor dari Payakumbuh ke bandara di Padang dan dari Bandara Soekarno-Hatta ke rumah anaknya di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. 

Bus NPM yang dinaiki teman saya, setiap hari ada dua kali keberangkatan dari Payakumbuh. Bila naik dari kota Padang, setiap hari ada 7 kali keberangkatan. Belum lagi bus lain yang menjadi saingannya seperti ANS, ALS, Lorena, dan sebagainya.

Dari penelusuran saya melalui sejumlah media daring, ternyata sejak Januari 2019, rata-rata lonjakan penumpang bus rute Padang-Jakarta atau sebaliknya mengalami peningkatan sebesar 70% dibanding tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun