Mohon tunggu...
Irwan Hasiholan
Irwan Hasiholan Mohon Tunggu... Business Consultant - Penulis Artikel Online
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Artikel Online

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tema Natal Gereja Katedral Jakarta, "Yesus Kristus Hikmat bagi Kita"

25 Desember 2018   16:27 Diperbarui: 25 Desember 2018   16:31 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 25 Desember 2018. Tema natal tahun ini adalah "YESUS KRISTUS HIKMAT BAGI KITA"(bdk. 1 Kor 1:30a), bagaimana tema Natal 2018 dari Pesan Natal Bersama KWI dan PGI. Setelah empat minggu umat katolik menyiapkan diri dengan merenungkan dan menyiapkan diri dalam masa Adven dengan tema "Keluarga Berbicara" yang juga merupakan Bulan Keluarga bagi seluruh paroki di Keuskupan Agung Jakarta.

Natal mengingatkan kita akan hikmat Allah yang diwujudkan dalam diri Yesus. Natal bukan semata mengenang kelahiran Yesus sebagai bayi di dalam palungan, tetapi juga kehidupan Yesus yang penuh hikmat dan dicurahi Roh Kudus. Dia datang membawa tahun rahmat Tuhan (Bdk. Luk 4: 18-19).

Setiap kali merayakan Natal kita bersukacita atas kelahiran Yesus. Peristiwa ini sungguh menyatakan besar kasih Allah kepada kita : "Sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal" (Yoh 3:16). Kedatangannya disambut baik oleh gembala, yakni orang-orang kecil yang merindukan Juruselamat, maupun orang-orang Majus yakni kalangan bijak dan terhormat yang mencari kebenaran dan keselamatan. Janji Allah akan keselamatan terwujud dalam diri Yesus, yang meskipun anak Allah telah "merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib" (Flp 2:8). Melalui kerendahan hati dan pengorbanan diri, Yesus melaksanakan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Begitulah hikmat Allah yang berbeda dengan hikmat dunia. Itulah sebabnya Paulus menyebut Yesus sebagai hikmat Allah bagi kita (1 Kor 1:24-30).

Dekorasi Natal 2018

Di Tahun 2018 Katedral Jakarta mencoba memaknai peristiwa kelahiran Yesus dengan ungkapan syukur yang diwujudkan dalam dekorasi natal yang menampilkan keindahan dan kekayaan alam nusantara Indonesia. Dengan merayakan peristiwa kelahiran Yesus ke dunia, "ngatkan akan tanah air tempat kami dilahirkan sebagai bangsa Indonesia. Tanakelahiran yang kaya akan alam dan budayanya dengan beragam suku, ras dan agama yang menjadikan lndonesia negara yang demikian indah dan kaya di mata dunia. Dekorasi Natal ini mau merayakan tema Tahun Persatuan 2018: Kita Bhinneka kita lndonesia.

Sebagai orang Indonesia dan sebagai umat Katolik, kami membuat dekorasi yang memperlihatkan keindahan alam Indonesia dalam bentuk pohon natal dari triplek segitiga dalam berbagai ukuran dengan gamba-gambar alam nusantara. Hiasan bunga-bunga kertas sebanyak 2.000 buah yang dibuat bersama oleh umat wilayah St. Antonius Padua, warna merah putih menandakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia dan warna hijau yang selalu hadir di masa natal.

Andong, yang merupakan kendaraan tradisional dengan kusir yang berpakaian merah membawa persembahan sayur-saynran dan buah-buahan asli Indonesia, ditarik oleh dua ekor rusa yang terbuat dari anyaman rotan mengambil model rusa Bawean bersiap hendak pergi menyongsong kelahiran Yesus Kristus Sang Raja.

Hiasan dan simbol sentral dalam perayaan Natal adalah Bayi Yesus yang ada di dalam kandang Natal bersama dengan orang tuaNya, Yosef dan Maria, beserta dengan beberapa binatang yang menemani mengingatkan akan kelahiran Yesus lebih dari 2000 tahun yang lalu. Disamping kiri dan kanan kandang Natal, terdapat bentangan hiasan dari triplek dengan ukiran yang menggambarkan para malaikat yang meniupkan sangkakala, dan tiga sarjana yang menaiki unta datang memberikan penghormatan dan persembahan kepada Yesus, Sang Raja yang lahir ke dunia. Bayi Yesus yang dibaringkan di dalam palungan mengingatkan akan kesederhanaan dan sekaligus kerendahan hati karena Yesus datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Posisi kandang Natal terletak persis di bawah patung Kristus Raja, bayi Yesus di dalam kandang adalah Yesus yang sama yang adalah Kristus Raja. Lahir dalam kehinaan dan tempat yang rendah di kandang, Yesus ditinggikan menjadi Raja karena kerendahan dan ketaatanNya kepada kehendak Allah Bapa di surga.

Umat Wilayah St. Antonius Padua, Paroki Katedral Jakarta sebagai panitia natal tahun 2018 dengan berbagai latar belakang yang beragam bekerja bersama-sama bergandengan tangan di bawah bimbingan Dewan Paroki Harian, dalam kerjasama dengan seksi-seksi dan kategorial di Paroki Katedral terlibat dalam penyelenggaraan acara dan kegiatan Natal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun