Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Selebgram dan Iklan Produk Obat

9 Agustus 2018   13:52 Diperbarui: 9 Agustus 2018   16:47 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tekno.kompas.com

Sejak ada Instagram, ada istilah baru yang muncul dan jadi tren di kalangan penggiat media sosial yakni; "selebgram".

Saya yakin, pasti rata-rata Kompasianer sudah tahu apa itu selebgram, iyakan?. Tapi buat yang belum tahu, saya coba menjelaskan, bahwa Selebgram itu istilah populer di dunia Instagram untuk sebutan/singkatan dari "Selebritis Instagram". Dan sesuai namanya, Selebritis ini biasanya eksis dan terkenal di Instagram. Seleb-seleb ini tidak harus aktor/aktris yang terkenal di layar kaca maupun layar lebar. 

Mereka bisa saja seorang sosialita atau orang biasa yang kemudian menjadi influencer pagi para pengikut-pengikutnya (followers). Maka tak jarang, selebgram-selebgram yang punya banyak followers sering diminta oleh pihak-pihak tertentu untuk meng-endorse produk maupun jasa tertentu.

Dari endorse ini, si selebgram akan mendapatkan honor sesuai kesepakatan setelah mem-posting foto mereka dengan barang yang di-endorse plus caption yang "menjual".

Cara promosi semacam ini kini lebih populer daripada membuat iklan di televisi karena lebih praktis dan lebih bisa menekan biaya, terutama bagi pihak-pihak peng-endorse yang usahanya masih bersifat baru (start up).

Selain itu, promosi dengan cara endorsement melalui selebgram ini dianggap lebih mampu untuk mencapai target pasar, terutama jika memang sasaran konsumennya adalah kaum muda.

Objek yang diiklankan oleh selebgram umumnya bervariasi, mulai dari produk fesyen, aksesoris, makanan dan minuman, kosmetik hingga obat. Nah di sinilah yang perlu diperhatikan. Apakah semua jenis produk ini memang cocok untuk diiklankan di media sosial? Kalau hanya sebatas barang-barang fesyen dan aksesoris mungkin tidak masalah. 

Pun jika yang dipromosikan adalah produk makanan, minuman dan kosmetik, selama proses produksinya dan expired date-nya jelas, saya pribadi menganggap tidak terlalu bermasalah. Mengapa? Karena ketiga produk ini ada juga yang diproduksi oleh industri skala kecil (Usaha Kecil Menengah/UKM) yang mungkin belum mampu bersaing dengan produk-produk yang sudah punya nama besar. Tapi apa jadinya jika yang dipromosikan oleh selebgram adalah obat?

Pengguna Instagram, pasti pernah melihat iklan obat yang semacam "pembesar payudara dan alat vital pria", "obat kuat", "obat pemutih" dan sebagainya. Jadi ketika pagi ini saya membaca artikel dari salah satu portal berita online tentang Awkarin, yang muncul dalam pikiran saya langsung "Nah, kan!"

Tahu Awkarin kan? Selebgram muda yang satu ini dulu pernah bikin heboh dengan gaya hidupnya yang hedon dan dianggap memberikan pengaruh buruk bagi para followers-nya.

Jadi ceritanya, si Awkarin ini kemarin mem-posting endorsement produk "injeksi pembesar payudara dan pengencang vagina", lengkap dengan klaim "100% aman" di insta story-nya. Pada insta story tersebut dikatakan ada gambar ampul dan jarum injeksi.

Screenshot insta story endorsement oleh Awkarin (Sumber: detik.com)
Screenshot insta story endorsement oleh Awkarin (Sumber: detik.com)
Serta merta postingan ini mengundang banyak respon dari netizen karena dianggap produk semacam ini tidak pantas diiklankan oleh selebgram yang punya banyak followers, terutama karena yang diiklankan adalah produk obat yang belum tentu bisa dijamin efektifitas dan keamanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun