Mohon tunggu...
Irma Susanti Irsyadi
Irma Susanti Irsyadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang pecinta kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

1 Tiket Kemanusian Untukmu, Lombok

21 Agustus 2018   06:46 Diperbarui: 21 Agustus 2018   23:17 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yang pasti, tiap malam kami tidur dengan perasaan was-was, khususnya di hari pertama, takut terjadi gempa saat kami tidur. Malam pertama, kami malah tidur di teras depan, karena takut ada gempa susulan. Setiap hari kami tidak lupa pasang "alarm gempa" yang berupa botol air mineral yang bagian atasnya ditaruh piring stainless."

"Tiga teman kami tidur di rumah seberang. Di sana, alarm gempanya berupa tumpukan uang koin yang disusun tinggi"

Jimmy bukan orang baru dalam hal kepedulian terhadap bencana, khususnya menjadi volunteer atau relawan. Ia sudah terbiasa ikut serta dalam pelbagai kegiatan sosial saat masih kuliah.

Terakhir, jejak aksi sosialnya terekam sebagai koordinator relawan di bencana Jogja tahun 2006.

Uniknya, Jimmy mengaku tidak berafiliasi dengan kelompok manapun. Saat gempa Lombok terjadi, ia tergerak untuk terjun dan mencari rombongan yang akan berangkat. Ia merogoh koceknya sendiri untuk membeli tiket pesawat ke Lombok.

"Saat terjadi gempa Lombok, saya nanya-nanya ke teman yang seorang dokter, apakah dia punya rencana untuk pergi. Awalnya bingung, nanti di sana gabung sama siapa. Akhirnya saya nanya-nanya ke grup Vihara, saya seorang Buddhis; ternyata ada yang mau ikut bergerak, bantu logistik. Saya dan seorang teman berangkat bersama mereka, total 8 orang."

Jimmy berangkat ke Lombok pada hari Sabtu, 11 Agustus. Sehari sebelum keberangkatannya, teman-teman di Vihara tempatnya beribadah, juga mengirimkan tenda-tenda, susu, obat-obatan, dengan berat sekitar 700 kg, menggunakan cargo City link.

Tugas Jimmy di Lombok adalah membantu pendistribusian bantuan dari para donatur. Seorang seniornya di kampus, dari Astra International NTB, meminjamkan tempat di gudang untuk meletakkan barang-barang bantuan.

dok.pribadi
dok.pribadi
"Setiap hari kami bersama rombongan mendistribusikan bantuan berupa sembako, tenda, lampu penerangan ke desa-desa di pelosok. Di sana, kami diarahkan oleh teman-teman dari Gemabudhi (Generasi Muda Buddhis Indonesia) NTB yg sudah melakukan survey."

Jimmy mengaku tidak mampir ke posko-posko relawan/bantuan yang lain, namun di bandara ia sempat bertemu dengan grup dari PT. IFORTE GLOBAL INTERNET. 

Perusahaan ini akan membantu memasang jaringan internet untuk memulihkan komunikasi dengan memakai sumber energi tenaga surya, sebab sumber listrik dari PLN padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun