Mohon tunggu...
iqbal fadli muhammad
iqbal fadli muhammad Mohon Tunggu... proletar -

peneliti & digital nomad

Selanjutnya

Tutup

Money

Bank Syariah Jadikan Kitab Injil Sebagai Rujukan, Masa Iya?

5 Mei 2016   08:19 Diperbarui: 5 Mei 2016   09:19 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wartagpt.blogspot.com

Munculnya perbankan syariah di dalam dunia perekonomian sebenarnya sudah diprediksi dari 2000 tahun yang lalu. Namun sebelum membahas mengenai adanya prediksi bakal berkembangnya perbankan syariah alangkah baiknya harus mengetahui mengenai definisi perbankan syariah itu sendiri. Merujuk kepada UU perbankan syariah tahun 2008 maka definisi  bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Konsep non bunga atau konsep pengembalian hutang tanpa imbalan yang lebih adalah arti dari prinsip syariah. berbeda dengan perbankan konvensional yang menjalankan kegiatan usahanya dengan menggunakan prinsip bunga maka perbankan syariah dengan prinsip non bunga.

            Lalu apa hubungannya antara Bank Syariah dengan Al Kitab Injil??

            2000 tahun yang lalu atau pada awal abad masehi kitab Injil perjanjian baru dalam lukas 6:34:35, sebagian kalangan kristiani menganga bahwa ayat tersebut mengecam praktik pengambilan bunga. Dalam ayat tersebut menyatakan:

. “Dan, jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang karena kamu berharap akan menerima sesuatu darinya, apakah jasamu? Orang – orang berdosa pun meminjamkan kepada orang berdosa supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihanilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak – anak Tuhan Yang Mahatinggi sebab Ia baik terhadap orang – orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang – orang jahat

Selain itu jika merujuk pada  Imamat 25:36, yang dimaksud dengan riba adalah bunga uang. Dalam kandungan ayatnya selanjutnya yaitu dari Imamat 25:35-38 tidak boleh memberikan bunga atau imbalan yang lebih berupa uang kepada orang miskin, atau memberikan makanan yang mengandung riba, bahkan lebih dari itu.

25:35 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu. 25:36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.25:37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

25:38 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu.

Konsep belas kasihan adalah konsep yang diusung dalam Al Kitab mengenai prinsip Non Bunga, dikarenakan pada konsep ini ketika seseorang yang meminjam uang maka orang tersebut hanya mengambalikan uang seperti awal meminjam tanpa ada imbalan apapun.

Namun jika merujuk pada sejarah, sejatinya terdapat perbedaan dikalangan umat kristiani ketika menyimpulkan mengenai riba atau non bunga. pemuka agama Kristen dapat dikelompokkan menjadi tiga periode utama, yaitu

  • pandangan para pendeta awal Kristen (abad I-XII) yang mengharamkan bunga,
  • pandangan para sarjana Kristen (abad XII-XVI) yang berkeinginan agar bunga diperbolehkan,
  • pandangan para reformis Kristen (abad VXI-tahun 1836) yang menyebabkan agama Kristen menghalalkan bunga

Pada periode pertama(pandangan para pendeta awal Kristen (abad I-XII) yang mengharamkan bunga,). Pengambilan bunga pada masa ini dilarang dikarenakan merujuk pada masaalah pengambilan bunga kepada kitab perjanjian lama. Berikut beberapa pendapat pendeta mengenai riba.

  • St Basil (329-379) beranggapan bahwa seseorang yang memakan bunga bagaikan orang yang tidak memiliki sifat kemanusiaan. Sehingga diibaratkan bahwa mengambil bunga seperti mengambli keuntungan dari orang yang memerlukan. Demikian juga mengumpulkan emas dan kekayaan dari air mata dan kesusahan orang miskin.
  • St Amborse menyatakan pengecaman mengenai pemakan bunga sehingga mengibaratkan dengan penipu dan pembelit (rentenir)
  • St Anselm dari centerbury (1033-1109) yang berangapan bahwa orang yang memakan bunga sama dengan orang yang merampok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun