Mohon tunggu...
I Putu Alit Putra
I Putu Alit Putra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Doctoral Candidate || @iputualitputra || www.alitputraiputu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melancong ke Paris dengan Transportasi "Online" a la Eropa

16 Maret 2017   05:13 Diperbarui: 17 Maret 2017   12:00 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ini Paris coy

Belakangan, banyak muncul berita tentang konflik antara angkot dan ojek online di Tangerang. Membaca hal ini, mengingatkan saya dengan transportasi berbasis online di Jerman. Sebuah pengalaman menarik yang tersisa dari studi saya di Jerman. Saat itu, transportasi online di Indonesia belum sebesar dan seheboh saat ini. Sedangkan, di Eropa sudah mulai masuk Uber Taksi. Di awal kemunculannya juga menuai banyak protes, kecaman, dan konflik dari supir taksi konvensional.

Transportasi online awalnya tersedia dengan mekanisme sharing, berbeda dengan mekanisme yang kita kenal saat ini. Sebuah platform mempertemukan  antara pengemudi yang mempunyai mobil yang berencana menuju ke suatu tempat, dengan penumpang yang ingin “nebeng” ke tempat tersebut. Biaya perjalanan menjadi lebih murah karena dibagi antara pengemudi dan orang yang nebeng tersebut. Platform yang cukup terkenal di Eropa adalah BlaBlaCar.

http://alitputraiputu.blogspot.co.id/

Pada bulan Maret 2015, dua orang sahabat saya datang dari Inggris untuk berlibur. Kami awalnya hanya merencanakan berjalan-jalan di sekitar Aachen-Jerman saja. Namun, di hari ke-dua mereka di Jerman, tercetuslah keinginan untuk jalan-jalan di mengunjungi beberapa negara eropa lain yang tidak terlalu jauh dari Aachen. Akhirnya, secara mendadak kami berempat (saya, kedua sahabat, ditambah satu flatmate saya) merencanakan Tour de Europe. Kami sepakat untuk memulainya esok harinya, meskipun malam itu sudah menunjukan pukul 22.00. Setelah perbincangan yang panjang, kami sepakat memulainya denga Paris. Paris hanya terletak 4 jam perjalanan kereta dari Aachen. Setelah menyiapkan berbagai macam keperluan seperti peta kereta, list obyek wisata, hotel dan yang lainnya, kami baru mempertimbangkan masalah yang paling utama: dengan transportasi apa kami akan mencapai Paris? Sebetulnya banyak moda transportasi yang bisa digunakan misalnya kereta dan bus. Namun biayanya sangat mahal. (Maklumilah kami yang hidup dari beasiswa dan pas-pasan). Dengan segenap tenaga dan pikiran, akhirnya kami menemukan salah satu transportasi murah yang bisa kami gunakan dari Aachen ke Paris. Transportasi ini bernama BlaBlaCar. Jujur saat itu kami tidak yakin akan tingkat keamanannya, namun mengingat kami akan berangkat bersama-sama jadi rasa takut itu cukup bisa kami atasi.

Di website BlaBlaCar kami berusaha mencari orang yang keesokan harinya akan ke Paris dari Aachen. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya kami memperoleh seorang yang akan berangkat ke Paris dari Aachen. Profilnya adalah seorang Ibu-ibu menggunakan mobil VW (tanpa kejelasan tahun dan tipe apa). Biaya untuk sampai Paris hanya sekitar 20 Euro/Orang (kurang lebih RP 300.000). Sangat murah dibandingkan dengan menggunakan kereta yang bisa mencapai 100an Euro/orang (Rp. 1.500.000). Kami pun sepakat dengan si Ibu untuk bertemu di depan Stasiun Utama Kereta Aachen (Aachen HBF) pada pukul 10.00 pagi.

Iklannya si Bla Bla Car. Ini cuma iklan.

Keesokan harinya, kami tiba di tempat yang disepakati bersama kurang lebih pukul 09.30. Setelah membeli beberapa bekal dan minum, kami berkeliling mencari dimana si Ibu BlaBlaCar berada. Kami hanya menjumpai sebuah VW Van Kuning, yang kami duga merupakan tahun 90an dengan Plat nomer Perancis. Untuk memastikan apakah mobil ini adalah mobil si Ibu BlaBlaCar, saya minta salah seorang teman saya untuk menelpon kontak si Ibu BlaBlaCar. Dan.....jreng jreng jreng yang mengangkat adalah seorang bapak-bapak. Sama sekali bukan Ibu-ibu! Dia kemudian mendeskripsikan ciri-ciri mobilnya dan memberitahukan nomer platnya. Dia akan berada disana tepat jam 10.00. Setelah mendengar penjelasan si bapak, kami semakin yakin! Mobil tua ringsek jelek dan warna kuning ini adalah yang akan kami tumpangi ke Paris. Hm…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun