Mohon tunggu...
IPrice Group
IPrice Group Mohon Tunggu... Akuntan - iPrice Insight

Akun Official dari iPrice Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Analisis Bagaimana Perusahaan E-Commerce Mendapatkan Pemasukan?

28 Maret 2019   10:45 Diperbarui: 28 Maret 2019   15:15 7624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kita beranggapan pemasukan perusahaan e-commerce didapat dari gelontoran investasi oleh pemodal internasional. Contohnya belakangan ini Tokopedia mendapat suntikan dana dari Softbank dan Alibaba, Bukalapak dengan investor Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, maupun Blibli dengan GDP Venture.

Mungkin juga kita mengira bahwa pendapatan perusahaan tadi berasal dari sejumlah komisi atas transaksi yang berhasil didapat penjual masing-masing platform. Sebab, ada banyak pedagang online menggunakan platform e-commerce untuk berjualan. Tokopedia mengklaim bahwa ada 5 juta merchant hingga akhir 2018. Baru-baru ini Presiden Jokowi memberi bocoran bahwa ada 4 juta pelapak di Bukalapak.

Tapi perusahaan e-commerce sebenarnya tidak saja menggantungkan pemasukan pada dua hal tadi. Ada kanal lain yang mereka gunakan untuk mendapat pemasukan signifikan. Kanal-kanal ini terkadang tidak kasatmata bagi kebanyakan orang. Karenanya, artikel ini akan membantu Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang itu.

Dengan metodologi komparatif, kami mengakses, mengumpulkan, dan menganalisa tipe produk & layanan berbayar dari 5 perusahaan e-commerce terpopuler di Indonesia versi Map of E-commerce Q4 2018 milik iPrice. Kami juga sertakan hasil analisis dalam bentuk infografis di bagian bawah artikel ini.

Kanal Pemasukan Perusahaan E-commerce di Indonesia

Di bagian awal kita sudah sempat menyinggung tentang dua sumber pemasukan perusahaan e-commerce, yakni suntikan modal dan komisi/kompensasi dari mitra bisnis. Suntikan modal didapat bila perusahaan mampu mempresentasikan potensi usaha dan potensi sumber daya manusia yang mengelola usaha itu.

Komisi umumnya didapat perusahaan dari setiap transaksi produk yang berhasil terjual. Sistem komisi ini sejatinya sudah sejak lama eksis di dalam perdagangan konvensional. Semakin banyak pembeli yang membeli produk di suatu platform, maka semakin banyak komisi yang didapat perusahaan.

Tapi seiring waktu, perusahaan e-commerce juga berupaya mendapatkan pemasukan dari pihak pedagang, meski banyak pembeli yang berkunjung dan membeli barang di situs perusahaan itu.

Jadi, apa penjual harus membayar perusahaan e-commerce agar bisa menggunakan platform terkait? Tidak juga. Banyak perusahaan e-commerce tetap membebaskan pedagang untuk berjualan di platform mereka tanpa perlu memikirkan biaya opersional, alias gratis.

Lalu bagaimana caranya perusahaan menggantungkan pemasukan dari pedagang bila semuanya gratis? Caranya yakni, perusahaan itu menawarkan beragam layanan berbayar yang membantu pedagang agar lebih cepat untung. Layanan inilah yang menjadi kanal pemasukan bagi perusahaan e-commerce.

Di samping itu, perusahaan e-commerce turut memonetisasi uang dari beragam produk non-fisik dan jasa pengiriman yang dibutuhkan pembeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun