Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Radha Krishna, Sebuah Nama Penyejuk Hati

22 Mei 2019   18:34 Diperbarui: 23 Mei 2019   02:01 18530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika seseorang  memiliki rasa cinta yang mendalam, maka hati anda dapat berubah menjadi magnet. Itulah yang ditunjukkan oleh Radha, wanita cantik dari pasangan Vrishbhanu dan Kirtikumari . Evolusi kelahirannya, anyak yang meyakini sebagai kelahiran parsial dari Dewi Laksmi, sakti Dewa Wisnu.

Benar adanya ketika bayi Radha lahir,  matanya tertutup , dan atas saran orang bijak Naradha, menyarankan bahwa  anak Nanda  dan Yasoda lah yang  yang bisa membukakan matanya. Atas saran itu bayi Radha  di bawa ke Gokul  dan di dekatkan dengan Krishna, matanya terbuka dan bibirnya pun  tersungging senyuman manis yang lebar.

Keterikatan inilah menjadi simbol bahwa hidup membayar hutang dan menagih hutang, dan yang membuat hutang itu , juga bisa menghapuskannya, sesungguhnya suratan takdir itu , ditulis oleh tangan kita sendiri, dan tangan ini pula yang bisa menghapuskannya. Dikroidor itu, karma identik dengan suatu perbuatan dilakukan karena adanya niat atau kehendak. Suatu perbuatan tanpa niat atau kehendak tidak dapat disebut karma karena perbuatan itu tidak akan menghasilkan akibat moral bagi pembuatnya.

Kisah Radha adalah kisah unik. Sosok dara  melakukan kesadaran dengan  penyerahan secara totalitas pada wujud Krishna, sehingga  dia sebagai bakta  Krishna, sejak kecil dia sudah sangat mencintai Krishna, sedikitpun hatinya tidak bisa lepas dari Krishna. Ibarat setetes air yang merindukan asal muasal air samudera luas, sang diri yang merupakan percikan terkecil dari Tuhan yang maha agung, lalu, demikianlah kerinduan Radha yang bak alam mikrokosmos merindukan alam makrokosmos sebagai asalnya.

Seperti kata bijak cinta laksana pohon yang tumbuh di hutan belantara, tumbuh di bawah rimbunan pepohonan besar tanpa sinar matahari. Pohon itu tetap tumbuh. Akan tetapi, tingkat pertumbuhannya akan lebih sempurna jika terkena sinar matahari. Matahari yang menyinari pohon itulah wajah atau gambaran hubungan dalam cinta. Memberikan kebahagiaan untuk mereka yang dicintai. Cinta pertama adalah pengalaman paling indah bagi semua manusia. Dan Radha memberikan contoh itu, sebab cinta pertama penuh keindahan, dunia baru yang memenuhi seluruh sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi warna-warni, sehingga ia akan melupakan segala derita rahasia kehidupan ini. 

Cinta Radha terhadap Krishna merupakan cinta spiritual, hati ke hati, bukan dalam arti fisik semata. Cinta dan pengabdian Radha kepada Krishna melebihi cinta dan pengabdian pemuasan  material. Cinta Radha merupakan cinta yang tulus tanpa memandang status apapun. Bagi Radha, Krishna adalah kehidupannya. Berikut adalah renungan, saat Krishna berpisah dengan Radha, serta janji Krishna akan selalu abadi dengan siapapun menyebutkan Nama Radha akan selalu  diikuti oleh nama Krishna.

*****

Pagi yang cerah itu, kupu-kupu  terbang melayang-layang mencari madu diantara bunga-bunga di tanam, areal luas di Wilayah Vrindawan,  Hati Radha seperti bunga yang sedang mekar menyongsong matahari pagi,  hatinya  selalu ingat dengan kemuliaan Krishna, Radha  tak pernah lepas dari kerinduannya pada Krishna. Namun hari itu merupakan hari terakhir Krishna di Vrindawan, dan dia akan pergi ke Matura, untuk tugas suci menegakkan kebenaran menghadapi Pamannya Raja Kamsha. Radha memanggil  Krishna dalam hati, Krishna  pun  datang menghampiri  Radha.  

Krishna pujaanku, engkau memang menepati janjimu dimanapun namamu disebut oleh baktamu, engkau hadir. Krishna  hari ini  adalah hari terakhirmu disini, dan hari terkhir bersamaku di tempat ini, tempat yang penuh dengan kenangan manis, hatiku demikian terpikat padamu, Krishna,

Seakan, cinta itu seperti angin. Kau tak dapat melihatnya, tapi kau dapat merasakannya. Krishna, kata Radha lagi,   kesedihanku tak terperikan berpisah denganmu, Krishna, aku tahu, tidak seorang pun siap dengan perpisahan ini.

 Krishna tersenyum, lalu berkata,"Radha, setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, bukannya hati ini tak sakit dan bukannya hati ini tak hancur, bukan pula hati ini tak perih, namun hanya kepasrahan yang mengiringi perpisahan itu. Yang diperlukan, sesungguhnya adalah sama sama memandang untuk tujuan yang sama, Radha, asmara bukan hanya sekedar saling memandang satu sama lain. Tapi juga sama sama melihat ke satu arah yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun