Mohon tunggu...
indra hermawan
indra hermawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyair Palsu

👬 PENYAIR PALSU✍, Silahkan berkunjung ke * My Blog https://indrapuisi.blogspot.ae/?m=1 My Youtube https://m.youtube.com/channel/UC3lE3SabSULuYh8JLxtGsRg

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tawaf Wada', Bukan Lagi Airmata

2 April 2019   11:05 Diperbarui: 2 April 2019   11:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senin malam tepat pukul dua belas dipandu seorang ustadz, kami terakhir kalinya menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf wada'
Sebagai perpisahan sekaligus penghormatan terhadap Ka'bah dan kota Mekkah sebagaimana yang dilakukan rasulullah
*
Suasana ramai nan haru, khidmat memandang Ka'bah dengan dalam
Tanpa pakaian ihram hanya membawa niat dan hati suci
Di bawah taburan bintang yang berkelip seakan langitpun ikut memuja sang pencipta alam
Binar mata dan bintang jadi satu melihat keagungan tuhan
*
Tujuh putaran menjadi langkah-langkah kaki yang berat
Bukan karena desakan atau dorongan para jama'ah tapi ini terakhir kali hamba di sisi Ka'bah
Teraduk rasa sedih dan bahagia karena diberi kesempatan beribadah di tanah suci melaksanakan panggilan Allah untuk ibadah umrah
*
Setelah tawaf hamba sempatkan shalat di pinggir Ka'bah dan berdoa
Setiap ungkapan doa seperti jiwa-jiwa yang keluar dari lidah
Mencekik hati
Bukan cengeng atau pura-pura sedih
Ini sebuah luapan emosi
Tiap tetesan adalah seribu pengharapan dan seribu permohonan
Sebagai hamba yang lemah
Kepada siapa daku memohon ampun
Kepada siapa diri meminta pertolongan
Kepada siapa meminta berkah
Selain Engkau ya Allah
*
Linangan airmata adalah ungkapan sanubari terdalam dari raga yang tertunduk pilu
Memuji dan bertanya dari segala bentuk tersirat di benak
Berapa lama lagi usia yang tersisah dan dapatkah diizinkan kembali ke tanah ini
Dan doa-doa yang selalu hamba panjatkan akankah Engkau kabulkan
Semua jadi misteri dan kegusaran hati
*
Ya Allah, karena takdirMu hamba berjumpa dengan Ka'bah yang mulia
Di malam terakhir di tanah suci ini ijinkan hamba mengetuk pintu Arsy-Mu dengan segala keluhan hati
Peliharalah diri ini dan ridhai setiap cita-cita hamba untuk menggapai kebahagiaan
Beri daku pertolongan saat hamba dalam kesusahan dan kesulitan
Dan jangan jadikan malam ini perjumpaan terakhirku dengan Ka'bah.........
*
Ya Allah
Aku telah memenuhi panggilanMu
Dengan segala kerendahan diri bukalah segala pintu rahmatMu untukku
Perkenankanlah diri ini meraih segala impian

https://indrapuisi.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun