Mohon tunggu...
Indra Giri
Indra Giri Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang perlu banyak BELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Potret Buram Pembangunan Nasional

18 April 2013   20:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:59 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yang maju semakin maju yang tertinggal semakin ketinggalan mungkin bisa menjadi gambaran buramnya pembangunan di Negara Indonesia saat ini. Karena memang sangatlah mencolok perbedaan sektor pembangunan di beberapa daerah di Indonesia, dimana saat infrastruktur dan bangunan-bangunan megah sedang marak berkembang di daerah perkotaan tepatnya lagi di daerah metropolitan seperti di Jakarta dan daerah di sekitar ibukota. Sedangkan di lain tempat, tepatnya di daerah terpencil yang jauh dari ibukota terlihat seperti terabaikan terkait masalah pembangunan infrastrukturnya.

Seperti dikutip dalam harian kompas, inti permasalahan pembangunan nasional terletak pada tingginya disparitas (kesenjangan) antarwilayah. Hal ini terlihat dari segi kegiatan ekonomi, pembangunan infrastruktur, sampai tingkat kemiskinan yang begitu timpang. Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Selasa (28/9/2010), saat Seminar Akademik Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2010 di Hotel Nikko, Jakarta. "Kalau lihat lebih detail, pada tingkat regional provinsi, kabupaten, dan kota ada disparitas. Di satu sisi, banyak daerah yang mencapai peningkatan ekonomi signifikan, tetapi di lain pihak banyak daerah yang masih jauh, diparitas sangat tinggi," ujarnya.

Adanya disparitas tersebut terjadi karena aktivitas ekonomi yang juga timpang. Di kota yang menjadi pusat bisnis, segala sarana dan prasarana tergarap dengan baik. Akan tetapi, di daerah yang bukan pusat bisnis, sarana dan prasarana tidak tergarap. "Hal ini kemudian yang membuat aktivitas ekonomi jadi rendah di banyak daerah. Aktivitas ekonomis rendah, tingkat kemiskinan pun menjadi tinggi," ujar Armida.

Adapun hal yang lebih membuat miris bangsa ini adalah fakta ternyata di kota-kota besar pun masih terdapat kesenjangan sosial, dimana saat bangunan-bangunan megah berdiri terdapat rumah-rumah kumuh yang terletak tidak jauh dari bangunan megah tersebut. Dan memang menjadi pemandangan yang sangat kontras sekali, menggambarkan masih buramnya pembangunan bangsa ini. Maka dari itu harusnya pembangunan Negara Indonesia ini juga harus memperhatikan dan mementingkan daerah pedesaan juga daerah kumuh di perkotaan. Seperti dikatakan oleh Direktorat Jenderal PMD, Kementerian Dalam Negeri seperti, dalam Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), Lomba Desa dan Kelurahan, Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK), dan Gelar Teknologi Tepat Guna (Gelar TTG), bahwa ujung tombak pembangunan nasional adalah pembangunan di tingkat pedesaan. Kebijakan ini kiranya dapatlah dipahami, mengingat dari sekitar 234,2 juta penduduk Indonesia, sekitar 14,15 % adalah penduduk miskin, dan mereka umumnya tinggal di perdesaan dan daerah kumuh perkotaan.

Memang masalah pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi menjadi tanggung jawab bagi kita semua, masyarakat Indonesia yang sudah seyogyanya peduli serta berbuat untuk kemajuan bangsa.Salah satu yang harus dilakukan oleh pemerintah terkait masalah pembangunan adalah dengan membangun koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sehingga kabar dan informasi terkait masalah-masalah di setiap daerah dapat diketahui oleh pemerintah pusat juga dapat segera diselesaikan bersama. Karena seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan perlunya sinergi pusat-daerah. Sinergi pusat-daerah merupakan salah satu penentu utama keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Adapun sinergi pusat-daerah dan antardaerah dilakukan dalam seluruh proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi, yang mencakup kerangka kebijakan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan wilayah.

Maka dari itu diharapkan dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dengan daerah dapat sedikit mengatasi masalah pembangunan nasional yang kian lama kian parah bila tidak ada inisiatif dari siapapun. Mari sama-sama kita mulai sadar dan peduli akan pembangunan di negeri Indonesia tercinta ini.

Dari Hijau Untuk Merah Putih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun