Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kita Semua Berasal dari Tanah, Ikhlas Dipijak Tanpa Ucapan Terima Kasih

13 April 2017   09:50 Diperbarui: 14 April 2017   01:00 3676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Allah mengatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan jasad manusia akan kembali menjadi tanah. Maka manusia memiliki banyak sifat tanah dalam dirinya.
Tanah adalah sumber kehidupan yang penting bagi semua makhluk bumi. Darinya akar mendapat nutrisi, darinya kehidupan ada sebelum muncul ke muka bumi.

Dan dibalik semua kehebatannya, tanah diinjak oleh manusia tanpa sadar bahwa yang menginjak berasal darinya.
Tanah dihina dan dianggap kotor, bahkan kata “dirty” atau kotor, berasal dari kata “dirt” yang berarti tanah. Anak-anak zaman modern pun dilarang main dengan tanah.

Tapi itulah tanah, yang terus berkontribusi dan berperan penting, tanpa peduli apa kata orang padanya. Tanah bertasbih dengan tasbih yang tak kita fahami ucapannya. Tanah tak menunggu ucapan terima kasih, tak pula minta disyukuri.

Dan itulah seharusnya fitrah kita.

Tugas kita murni hanya beribadah, bertasbih mensucikan Sang Maha Suci. Bekerja, berkeluarga, bermasyarakat, semua dalam rangka mensucikanNya. Namun kita suka lupa apa tujuan kita dicipta. Kita marah kalau terima kasih tak terucap, kalau orang lain bersikap tak sesuai harapan, tak mengasihi saat kita mengasihi.

Kita lupa bahwa kita adalah tanah, yang selalu ingin terus bertasbih tanpa ucapan terima kasih.

Dan saat fitrah mulai terlupa, sang tanah dalam tubuh akan memberi sinyal. Sakit akan mulai datang menjelang. Sakit untuk mengingatkan kita bahwa kita harus kembali ke fitrah, sifat asal tanah.

Jadi kalau ada sakit badan, sakit hati, sakit pikiran, sakit perasaan, cepatlah mengingat bahwa kita adalah tanah, yang terus memberi, tak harap diberi, hanya mengabdi dan berserah penuh pada penjagaan dan lindungan Sang Maha Suci yang Maha Mencukupi dan Maha Menghargai. Berikan haknya, kembalilah pada sifat aslinya, yang terus menjaga kesuciannya, beribadah dan bertasbih hanya untukNya dan bukan untuk manusia. Yang berserah diri dan percaya Sang Pencipta akan selalu menjaga dirinya.

Bismillah...

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun