Mohon tunggu...
indah tri winarni
indah tri winarni Mohon Tunggu... Guru - https://indahtriwinarni.wordpress.com/

https://indahtriwinarni.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kecanggihan Teknologi Pertanian Membuatku Jadi Pengangguran

20 Maret 2020   07:41 Diperbarui: 20 Maret 2020   07:51 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terlahir sebagai anak kampung yang bahagia. Keseharianku disibukkan dengan bertani dan berkebun, hanya saja lahan milik orang lain. Itu sudah dari cukup untukku menghidupi istri dan anakku. Tapi perlahan bahagiaku terusik karena hadirnya teknologi-teknologi canggih di berbagai bidang, tak terkecuali bidang pertanian. Aku sekarang lebih banyak mengganggur, lalu berimbas pada pendapatanku yang tak tentu. Aku berpikir ini tidak lama lagi bagiku harus mencari pekerjaan lain.

Saat ini teknologi telah hadir dalam kehidupan manusia. Teknologi-teknologi tersebut diciptakan tujuannya untuk membantu manusia, sudah pasti. Dalam segala aspek, manusia sudah tidak terlalu bekerja keras secara fisik seperti dulu lagi. Dulu ketika kehidupan belum dipenuhi dengan teknologi, sebagian besar orang bekerja sebagai seorang petani. Memanfaatkan lahan untuk ditumbuhi sebagai pemenuhan kebutuhan.

Tepatnya setelah revolusi industri yang terjadi di Inggris lalu menyebar ke Eropa, Amerika, dan Asia sebagai cikal bakal pesatnya teknologi pertanian. Proses dalam bertani telah mengalami perubahan yang sangat drastis. Banyak manfaat yang diperoleh, namun tidak sedikit pula kerugian yang ditimbulkan. Di Indonesia penggunaan teknologi canggih bidang pertanian memang baru-baru ini diterapkan. Teknologi tersebut antara lain:

Traktor

Yang awalnya menggunakan kerbau atau lembu untuk membajak, berganti traktor. Mesin berbahan bakar solar ini memberikan kehematan waktu bagi petani karena proses membajak sawah yang cepat. Selain itu, tenaga yang dibutuhkan cukup satu dua orang. Berbeda jika pakai lembu yang tentunya membutuhkan orang lebih dari tiga untuk membantu si hewan merapikan hasil bajakan agar dapat ditanami bibit padi.

Alat Panen Otomatis

Dulu ketika panen tiba, setiap desa memiliki rombongan bapak-bapak sebagai pemanen. Alat yang digunakan sangat sederhana, yaitu kayu yang telah ditancapi paku-paku runcing lalu diputar seperti mengayuh sepeda. Padi ditaruh atas, nantinya akan terkena kayu paku yang membuat padi rontok. 

Di daerah Jawa Tengah disebut erek. Rombongan pekerja tersebut memiliki pembagiannya masing-masing. Ada yang memotong padi, mengayuh erek, memasukkan padi ke dalam karung, dan membersihkan jerami. Tapi sekarang, terdapat alat panen otomatis yang berbentuk truk, tenaga yang dibutuhkan cukup dua orang. Satu orang menjalankan truk panen, satunya duduk di belakang menyiapkan karung untuk diisi padi yang sudah bersih dari jerami.

Pompa Air (Sibel)

Tidak dapat dimungkiri jika air adalah nyawanya para petani. Bila tidak ada air, sudah pasti padi akan mati dan petani gagal panen. Tapi itu dulu yang perubahan musim masih seimbang. Berbeda dengan saat ini yang musim panas atau kemarau lebih sering dan lama. Karena pemanasan global menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem. 

Dampak sangat terasa bagi petani yang sawahnya mengering. Namun petani sekarang bisa tenang dengan adanya pompa air berkekuatan tinggi, yaitu pompa air sibel. Beberapa tahun terakhir, banyak petani yang membuat sumur di sawah dengan tujuan untuk perairan. Memang tidak murah, namun banyaknya manfaat dan keuntungan besar bagi para petani, biaya yang dikeluarkan akan sepat kembali. selain itu, menghadapi kemarau panjang sudah tidak masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun