Mohon tunggu...
Politik

Empat Pihak Sampaikan Ancaman Gagalnya Visi Indonesia Poros Maritim Dunia

22 Juli 2017   17:59 Diperbarui: 22 Juli 2017   20:42 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim.

Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam pemerintahan Presiden Jokowi guna mewujudkan Indonesia sebagai proros maritim dunia.

Namun sampai saat visi besar itu belum berjalan sesuai harapan dan cita-cita Presiden Jokowi, alhasil nya menimbulkan berbagai kritik.

Setidaknya ada beberapa pihak dan lembaga yang mengkritik visi tersebut, termasuk Presiden Jokowi. Jejak prediksi akan munculnya indikasi kegagalan tersebut dapat dibaca di beberapa link berikut yang dapat dihimpun dari beberapa media.

Yang pertama adalah Irwan. S,  seorang pemerhati maritim sekaligus Kordinator GERAKAN NASIONAL SADAR MARITIM yang menulis di Kompasiana.com pada 1 Agustus 2016.

Kedua, bak gayung bersambut, duapuluh hari kemudian Presiden Jokowi didalam kunjungannya ke Danau Toba, Sumatera Utara, pada 21 Agustus 2016, menyampaikan keresahannya bahwa hasil Poros Maritim tidaklah sesuai harapan.

SBY pun pada 27 Agustus 2016 ikut berkomentar tentang Poros Maritim dengan mengatakan bahwa gagasan Jokowi terkait Poros Maritim dianggap sebatas retorika.

Lembaga LEMHANAS dalam Diskusi Lemhanas, pada tanggal 1 September 2016 secara tegas menyatakan bahwa Poros Maritim dijalankan tanpa strategi.

Entah kebetulan atau tidak, tetapi kecemasan terhadap kegagalan visi besar bertajuk Poros Maritim selayaknya dapat menjadi otokritik yang wajib diperhatikan, mengingat kedaulatan maritim nasional adalah cara yang paling logis untuk menegakkan marwah Indonesia sebagai sebuah Negara Bangsa.

Semoga visi besar ini berjalan sesuai dengan rencana dengan tetap membuka ruang terbuka bagi  kritik dan saran yang ada until membantu suksesnya visi Indonesia Poros Maritim Dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun