Mohon tunggu...
Imon  Ajianto
Imon Ajianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Tegal

No eviden no history. Dengan menulis maka aku ada di dalam sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tahun Politik, Borobudur Diharapkan Jadi Inspirasi

4 Mei 2018   23:11 Diperbarui: 15 Mei 2018   11:13 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber saling bergandengan tangan dengan latar belakang Candi Borobudur sebagai pesan meski berbeda-beda keyakinan, agama dan budaya namun tetap saling menjaga kerukunan dan persatuan bangsa (Bhineka Tunggal Ika) untuk mewujudkan kedamaian dan keharmonisan bangsa Indonesia.

Pagelaran 171 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung di tahun 2018 merupakan indikasi bahwa tahun ini dapat disebut sebagai tahun politik. Dilanjutkan kemudian pada tahun 2019, bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi memilih wakil rakyat dan pemilihan Kepala Negara yaitu Presiden. Pagelaran pilkada dan pesta demokrasi membuat kehidupan politik memanas yang mengakibatkan goyahnya perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan karena perbedaan pilihan.

Namun hal-hal yang merugikan bangsa Indonesia tersebut diharapkan tidak terjadi dalam tahun politik ini.  Sebab, Borobudur diharapkan menjadi inspirasi terjaganya nilai-nilai kemanusiaan dan terwujudnya kedamaian dan keharmonisan hidup.

Hal tersebut diungkapkan Edy Setijono, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) saat menyambut peserta dan narasumber Borobudur International Conference 3rd, Jumat 4 Mei 2018 yang digelar di Kompleks Pelataran Candi Borobudur.

"Konferensi ini menjadi sebuah forum yang sangat penting, karena para tokoh budaya dan lintas budaya hadir untuk saampaikan pandangannya dalam dialog yang menginspirasi demi terjaganya nilai-nilai kemanusiaaan dengan terwujudnya kedamaian dan keharmonisan hidup di tengah bangsa Indonesia dan dunia," ungkap Edy.  

"Borobudur as inspiration mengingat Indonesia saat ini di tahun politik sehingga Borobudur sebagai inspirasi mempertahankan nilai-niai kemanusiaan di tengah-tengah perbedaan yang ada," ujar Edy.

Menurutnya, salah satu elemen kemanusiaan adalah kebaikan  yang hendaknya dikembangkan, bukan dilupakan. Kebaikan harus menjadi hal yang dominan dalam berbagai perbedaan yang ada. Baik perbedaan politik, keyakinan, agama dan sosial. Bahkan bukan hanya di Indonesia tetapi juga di belahan dunia lainnya. "Juga dunia internasional diingatkan akan peran nilai-nilai kemanusiaan dalam pengembangan kehidupan masyarakat yang beradab dan terciptanya perdamaian," ujarnya.

Selain itu, dengan konferensi ini Edy mengharapkan citra Borobudur dapat diangkat kembali di mata dunia untuk sumber inspirasi bagi perdamaian dunia dan peradaban manusia "Pegingat bagi kita semua sebagai pelajaran yang diangkat dari Candi Borobodur untuk ciptakan peradaban yang luhur," ungkap Edy.

Konferensi ini merupakan kerja sama antara PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Kementerian BUMN. Dengan mengambil tema "Borobudur as an Inspiration of Humanity and Civilization".

Konferensi yang dihadiri oleh pelaku wisata, akademisi dan pemangku kepentingan dari daerah maupun pusat menghadirkan beberapa narasumber antara lain His Eminence Kyabja Dagri Rinpoche dari Serajey Monastic University Bangalore India, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Ricky SP Siahaan, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Pesero), Kementerian Pariwisata yang diwakili oleh Indah Juanita selaku Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Diane Butler lulusan doktor Kajian Budaya dari Universitas Udayana Bali, Hastho Bramantyo CRCS UGM 2002, G. Budi Subanar, SJ pengajar Program Magister Kajian Agama dan Budaya Universitas Sanata Dharma (Tokoh Agama Budha), H. Syukriyanto pengajar Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Tokoh Agama Islam), I Made Andi Arsana pengajar Teknik Geodesi UGM Yogyakarta (tokoh Agama Khatolik), Yenny Wahid putri Almarhum Gus Dur (Director of The Wahid Institute), KH Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU.

Narsum dan penyelenggara saat Press Conference
Narsum dan penyelenggara saat Press Conference
Sementara itu, Ricky SP Siahaan mengatakan Borobudur bukan hanya master piece candi yang dibangun oleh penganut agama Budha, tetapi nilai-nilainya menginspirasi peradaban dan kemajuan kemanusiaan. Apalagi saat ini berkembang suatu perkembangan agama yang hadir di mayoritas sekitarnya merupakan masyarakat penganut umat Islam. "Sehingga Borobudur sebagai simbol toleransi," kata Ricky.

Indah Juanita Direktur Utama Badan Otorita Borobudur mengungkapkan selain sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) bagi negara dan lapangan kerja bagi masyarakat yang paling mudah dan murah, Borobudur juga bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Sebab dengan adanya pariwisata, perkembangan ekonomi sekitar Candi Borobudur berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun