Mohon tunggu...
Harun Imohan
Harun Imohan Mohon Tunggu... Psikolog - Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Sebagai sarjana muda, saya hanya bisa menulis untuk sementara waktu karena belum ada pekerjaan tetap.

Aku ber-Majelis maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fakultas Psikologi UIN Malang dengan Berbagai Rancangan Program Baru, Siapkah Kita?

18 September 2017   21:39 Diperbarui: 18 September 2017   23:40 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FAKULTAS PSIKOLOGI UIN MALANG DENGAN BERBAGAI PROGRAM BARU

Sebelumnya, saya Mohamad Harun Imohan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang yang saat ini sedang menempuh pendidikan semester 7, ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas tulisan yang nyentrik dengan tujuan mengkritisi program Dekanat Fakultas Psikologi yang baru.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada beliau, para staff Fakultas, para Dosen pengajar, dan para bapak-ibu Dekanat Fakultas Psikologi UIN Malang. Tulisan ini dibuat berdasarkan kegelisahan dari para rekan-rekan mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang lintas angkatan mengenai adanya program baru yang hendak diresmikan oleh Ibu Dekan Fakultas Psikologi UIN Malang, Dr. Siti Mahmudah, M.Si. Program tersebut sudah beliau (Ibu Dekan) wartakan dalam penjelasan dialog bersama mahasiswa pada hari Kamis, 14 September 2017 pukul 15.42-16.40 di ruang Psychomovie Fakultas Psikologi UIN Malang.

Ibu Dekan ditemani oleh Ibu Wakil Dekan 3 fakultas Psikologi UIN Malang dengan penuh semangat menjelaskan beberapa rencana rancangan program baru yang akan diterapkan di Fakultas Psikologi UIN Malang. Program tersebut antara lain :

  • Akan diwajibkan Tes Kompre bagi seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang sebagai syarat pengajuan siding skripsi.
  • Menggagas rencana pakaian seragam untuk seluruh mahasiswa dan para civitas akademik Fakultas Psikologi UIN Malang yang akan digunakan bersama pada hari yang ditentukan.
  • Pemanfaatan Laboraturium yang ada di Fakultas Psikologi UIN Malang.

Dan masih ada program-program lain yang akan datang.

Sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang, kami mengkritisi tiap-tiap perencanaan program yang hendak diresmikan. Mulai dari tujuan program, output, input, income, outcome dan dampak lainnya jika program terlaksana. Kami menemukan beberapa perencanaan program yang mengganjal dan tidak sesuai dengan kondisi SDM yang ada di Fakultas Psikologi, baik dari kalangan mahasiswa maupun kalangan pengajar (dosen).

Kita tahu bahwa maksud dari Ibu Dekan menggagas beberapa program baru merupakan hal yang sangat mencerminkan semangat beliau dalam memimpin. Namun, yang perlu diperhatikan adalah kondisi (objek) sasaran program yang akan bersentuhan langsung dengan teknis pelaksanaan. Program yang menurut kami bermasalah (kurang tepat jika diresmikan) adalah dua program yang belakangan ini beliau (Ibu Dekan) paparkan, yakni akan diadakan tes kompre dan seragam fakultas yang akan dipakai bersama pada waktu yang akan ditentukan. Rasionalisasi kami sebagai aliansi mahasiswa Fakultas Psikologi lintas jurusan adalah :

  • Belum ada standarisasi tes kompre. Semua tes harus memiliki standarisasi untuk mengukur keberhasilan tes yang akan dibagikan. Tentunya standarirasi ini harus berdasarkan kemampuan, karakter, budaya dan passion mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang
  • SAP matakuliah berjenjang tidak pernah linier membuat mahasiswa sebagai peserta didik menemui puncak kebingungan mengenai literature yang tidak sistematis. Hal ini akan berdampak besar terhadap kegagalan pelaksanaan tes kompre.
  • Kualitas kinerja dosen yang kurang memenuhi ekspektasi akademik. Sebagai pembimbing merupakan suau kewajiban memenuhi kriteria yang disediakan; tidak hanya memahami teori psikologi, namun juga mampu memahamkan mahasiswa (peserta ajar).
  • Pemahaman praktik lapangan lebih menonjol dengan metode penilaian SKKM yang sudah jelas standarisasinya.
  • Siklus keluar dan masuknya mahasiswa tidak seimbang terhambat oleh banyaknya tes yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebelum prosesi wisuda.
  • Konsep humanismyang terkikis dengan adanya peraturan yang menyamakan atribut mahasiswa. Jika pakaian diseragamkan, maka akan lmemudahkan untuk mengarahkan pikiran. Tentu bukan karakter mahasiswa yang akan tumbuh. Hampir tidak ada perbedaan antara mahasiswa dan siswa.

Upaya penolakan dengan berbagai landasan alasan yang kuat kami harap mampu diterima oleh bapak-ibu Dekanat Fakultas Psikologi UIN Malang dengan harapan tidak menyinggung perasaan para bapak-ibu dan juga tidak mengurangi rasa hormat kami kepada para bapak-ibu sekalian. Semoga tulisan ini mampu ditelaah lebih dalam akan maksud dan tujuan baik dalam tulisan ini. Kami juga sangat berharap program tersebut tidak diterapkan melalui penolakan tulisan ini saja. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun